Kulminasi Matahari di Pontianak Belum Masuk Kalender Wisata Nasional

Pemkot Pontianak harap fenomena alam ini bisa dikenal orang

Pontianak, IDN Times - Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi daerah satu-satunya yang dilintasi oleh garis equator. Matahari tepat berada di Garis Khatulistiwa menjadi momentum yang dinanti para pengunjung Pesona Kulminasi Matahari, di Tugu Khatulistiwa, Pontianak, pada Kamis (21/9/2023).

Tepat pukul 11.52 WIB fenomena alam itu terjadi. Ketika kulminasi itu terjadi, bayangan benda yang ada di sekitar menjadi tak terlihat. Para pengunjung berlomba-lomba mendirikan telur, sebab telur dapat berdiri tegak ketika fenomena alam tersebut terjadi. Beberapa di antaranya berhasil dalam tempo singkat, tetapi ada pula yang mencoba berkali-kali tetap gagal.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, Pesona Kulminasi Matahari menjadi agenda tetap tahunan di Kota Pontianak. Istimewanya, Pontianak satu-satunya wilayah yang dilintasi garis equator dan tepat berada di tengah kota.

“Kita selalu menggelar event ini dalam rangka meningkatkan iklim pariwisata di Kota Pontianak, apalagi Tugu Khatulistiwa ini merupakan ikon Kota Pontianak karena menjadi satu-satunya kota yang dilewati garis khatulistiwa,” jelasnya kepada awak media.

1. Wako Pontianak harap kulminasi dapat menjadi daya tarik wisatawan

Kulminasi Matahari di Pontianak Belum Masuk Kalender Wisata NasionalWali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyaksikan detik-detik kulminasi. (IDN Times/Prokopim).

Edi berharap kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk Pemerintah Provinsi Kalbar,  pemerintah pusat serta dunia usaha bisa semakin diperkuat. Sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan, tidak hanya domestik bahkan dunia internasional.

“Sehingga lebih booming agi, tidak hanya dihadiri warga Kota Pontianak, melainkan juga oleh turis lokal atau domestik bahkan turis mancanegara,” harapnya.

Baca Juga: Korsleting Listrik, 40 Kios Pasar Sudirman Pontianak Terbakar

2. Pemkot Pontianak usulkan Kulminasi Matahari masuk kalender pariwisata nasional

Kulminasi Matahari di Pontianak Belum Masuk Kalender Wisata NasionalWali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono dengan Pj Gubernur Kalbar, Harisson di Tugu Khatulistiwa. (IDN Times/Prokopim).

Pihaknya selalu mengusulkan Pesona Kulminasi Matahari supaya masuk dalam kalender pariwisata nasional. Peringatan kulminasi matahari digelar dua kali dalam setahun, di antaranya adalah bulan Maret dan September.

“Makanya kita harapkan inovasi dan kreativitas pengemasan acara lebih baik, supaya kualitasnya terus meningkat,” terangnya.

Edi menyebutkan, untuk kawasan Tugu Khatulistiwa ini sudah dilakukan penataan dan rehabilitasi serta perbaikan lingkungan. Sementara itu, untuk kawasan di sekitar masih terkendala masalah lahan karena lahan masih dimiliki TNI AD.

Pihaknya terus berupaya bagaimana untuk bisa mendapatkan lahan ini agar bisa dikembangkan. Tugu Khatulistiwa ini satu-satunya branding Kota Pontianak, sehingga tamu atau turis yang datang pasti akan mampir ke sini, mereka bahkan merasa tidak ke Kota Pontianak kalau tidak mengunjungi Tugu Khatulistiwa.

“Maka branding Tugu Khatulistiwa ini akan terus kita viralkan dan kita tingkatkan kualitas pelayanannya,” tuturnya.

3. Telur dapat berdiri ketika kulminasi matahari

Kulminasi Matahari di Pontianak Belum Masuk Kalender Wisata NasionalWali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dan Ketua TP-PKK Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie mencicipi kue-kue tradisional yang disajikan pada Pesona Kulminasi Matahari. (IDN Times/Prokopim).

Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson mengungkapkan, kulminasi matahari merupakan momentum yang unik di Kota Pontianak karena matahari berada tepat di titik nol. Peristiwa itu menyebabkan gravitasi seimbang dan telur yang didirikan di alas yang datar bisa berdiri tegak.

“Sebenarnya harus menjadi event kalender pariwisata nasional, kita sudah mengupayakan agar menjadi event kalender pariwisata nasional dan bila perlu internasional sehingga nanti banyak wisatawan-wisatawan asing yang tahu dan mereka akan berkunjung ke Tugu Khatulistiwa di Kota Pontianak,” sebutnya.

Harisson juga meminta kepada Pemkot Pontianak untuk terus meningkatkan kemasan acara Pesona Kulminasi Matahari agar menjadi semakin menarik.

“Momen ini tidak hanya menyangkut satu tempat tetapi juga termasuk kuliner. Kuliner itu menjadi daya tarik tersendiri setelah sumber daya alam,” tukasnya.

Baca Juga: Kejari Pontianak Pertanyakan Kasus Pencabulan oleh Guru

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya