Sejumlah Pemadam Karhutla di Kalbar Pingsan karena Kepulan Asap Tebal

Kelelahan karena menghirup asap tebal

Pontianak, IDN Times - Sejumlah tim gabungan pemadam kebabakaran hutan dan lahan di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) pingsan karena terlalu banyak menghirup asap. Itu terjadi saat tim melakukan pemadama kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Selasa (22/8/2023).

Ketua Satgas Informasi Bencana Badan Prnanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar, Daniel menyebutkan sejumlah pemadam kebakaran tumbang saat bertugas memadamkan api. Mereka langsung mendapatkan pertolongan pertama kemudian dirawat.

“Kita mendapat laporan dari lapangan saat memadamkan api di Jalan Pelang, Ketapang banyak petugas kita yang pingsan,” kata Daniel, Rabu (23/8/2023).

1. Tak kuat hirup kepulan asap

Sejumlah Pemadam Karhutla di Kalbar Pingsan karena Kepulan Asap TebalKondisi lahan yang terbakar di Jalan Pelang, Ketapang, Kalbar. (IDN Times/Istimewa).

Daniel mengatakan proses pemadaman kebakaran hutan di Jalan Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Kalbar sudah dilakukan dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah petugas kelelahan, bahkan tak kuat menghirup asap kebakaran yang semakin tebal di lokasi, sehingga menyebabkan mereka berjatuhan.

“Proses pemadaman karhutla di Jalan Pelang ini sudah dilakukan beberapa hari, petugas kita mungkin capek dan lelah, kondisi fisik yang sudah tidak kuat ditambah lagi diselimuti asap, sehingga ada yang pingsan,” ungkap Daniel.

Baca Juga: PDAM Pontianak Siapkan Investasi Rp100 Miliar untuk Tingkatkan Layanan

2. Tak perlu memaksakan diri

Sejumlah Pemadam Karhutla di Kalbar Pingsan karena Kepulan Asap TebalPemadam kebakaran hutan di Ketapang, Kalbar berjibaku memadamkan api. (IDN Times/Istimewa).

Pihaknya merasa tim gabungan pemadam kebakaran ini terbatas di Kalbar, sehingga api sulit dijinakkan, terlebih cuaca di Kalbar yang tak kunjung turun hujan. Dari peristiwa para pemadam kebakaran yang tumbang, Daniel mengimbau kepada seluruh anggota untuk beristirahat jika dalam kondisi tubuh tidak sehat.

“Maka dari itu kita berharap agar petugas di lapangan jika kondisi sudah tidak sehat, tidak usah dilibatkan dalam operasi pemadaman. Kita harapkan orang yang memadamkan api adalah harus sehat, apalagi petugas yang punya asma ini yang harus diwaspadai,” terangnya.

Walaupun secara personel terbatas, Daniel meminta warga agar bersabar dan terus berdoa agar segera turun hujan untuk mengatasi imbas dari kebakaran hutan dan lahan ini.

“Warga harus paham, waktu pemadaman juga lama. Mohon doanya agar proses pemadaman lancar dan hujan segera turun,” harapnya.

3. Polres Ketapang tetapkan 10 tersangka

Sejumlah Pemadam Karhutla di Kalbar Pingsan karena Kepulan Asap TebalTim gabungan kebakaran hutan di Kalbar berjibaku menjinakkan api. (IDN Times/Istimewa).

Polres Ketapang menetapkan 10 orang tersangka terkait kasus Kebakaran Hutan dan Lahan. Hal itu disampaikan Kapolres Ketapang, AKBP Tommy Ferdian pada Selasa (21/8/2023).

Sepuluh tersangka tersebut tersebar di sejumlah kecamatan, di antaranya adalah Kecamatan Kendawangan, Sandai, Marau, Simpang Hulu, Matan Hilir Selatan, Manis Mata, Sungai Laur dan Kecamatan Nanga Tayap.

Tommy memaparkan, total luasan lahan yang terbakar akibat kasus tersebut 7,55 hektare. Barang bukti yang disita mulai dari korek api gas hingga sisa batang kayu yang terbakar.

Para tersangka ditetapkan sebagai tersangka lantaran membuka lahan dengan cara membakar tanpa mengikuti aturan Perda yang ditetapkan pemerintah.

"Padahal dalam peraturan Gubernur, sebelum membuka lahan dengan cara membakar, harus memenuhi prosedur, di antaranya wajib memberitahukan ke Kepala Desa, bukan di lahan gambut dan dijaga oleh 20 orang,” tegas Tommy.

Baca Juga: Karhutla Kembali Makan Korban, Pria di Kalbar Tewas usai Bakar Lahan

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya