Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi lubang bekas galian tambang (IDN Times/Surya Aditya)

Samarinda, IDN Times - Hingga kini kasus tenggelamnya anak di lubang bekas tambang Kaltim belum selesai diusut. Padahal petaka itu bermula sejak 2011 lalu dan kini totalnya sudah 39 kejadian.

“Sampai saat ini tidak ada penindakan tegas dengan pelanggaran tersebut. Jika dibiarkan akan terus berulanng,” sebut Pradarma Rupang, Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim saat dikonfirmasi pada Selasa (26/1/2021) sore.

1. Sudah 16 nyawa anak hilang di lubang bekas tambang Kaltim

Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, Pradarma Rupang (kiri) saat memberikan keterangan pers beberapa waktu lalu di Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Sebagai rincian, petaka tenggelamnya anak di lubang bekas tambang bermula sejak sembilan tahun lalu. Di Samarinda paling banyak menelan korban, yakni 22 orang. Sementara, di Kutai Kartanegara (Kukar) 13 orang. Sisanya, masing-masing satu orang dari Kutai Barat dan Penajam Paser Utara. Dari semua kejadian itu, korban laki-laki berjumlah 26 orang. Sementara perempuan sembilan orang, dan satu lainnya tak berhasil teridentifikasi. Sebenarnya pada 22 Agustus 2019, kejadian serupa juga terjadi di Desa Beringin Agung, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Namun lokasi petaka digaransi Dinas ESDM Kaltim bukan lubang bekas tambang. Teranyar pada 6 September 2020 di Paser. Dua remaja laki-laki jadi korban. Juga diduga lubang bekas tambang. Meski demikian dari catatan Jatam Kaltim total keseluruhan ada 39 nyawa direnggut oleh kegiatan ekstraktif. Dari puluhan kasus itu, ada 16 kasus anak tewas di lubang bekas tambang, hanya satu perkara saja yang sampai ke meja persidangan. Itu terjadi di 2013 lalu. Sisanya hanya mengambang di kolam tambang.

“Selama tiga tahun terakhir memang terjadi peningkatan. Dan dari catatan kami ada terjadi pembiaran. Tak ada respons dari pemerintah sekarang,” tegas Rupang, sapaan karibnya.

2. Pemprov Kaltim disebut tak ada komitmen selesaikan persoalan kasus lubang bekas tambang

Editorial Team

Tonton lebih seru di