Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto udara suasana pembangunan jembatan duplikasi Pulau Balang bentang pendek penghubung Balikpapan dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (17/2/2024). ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga/nz

Balikpapan, IDN Times - Koalisi Tanah untuk Rakyat (Titura) menggelar aksi protes dengan membentangkan spanduk raksasa bertuliskan "Indonesia Is Not for Sale" di Jembatan Pulau Balang, Kalimantan Timur, Sabtu (17/8/2024). Aksi ini bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Para aktivis lingkungan ini menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap dampak pembangunan IKN yang dianggap membebani ekosistem dan lingkungan di perairan Teluk Balikpapan.

"Setelah upacara bendera di IKN, kami ingin mengingatkan publik tentang risiko serius yang akan menimpa ekosistem di Teluk Balikpapan," ujar Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Timur, Fathur Roziqin, melalui akun Instagram @walhi_kaltim.

1. Ancaman terhadap ekosistem di perairan Teluk Balikpapan

Roziqin menegaskan, Koalisi Titura ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang ancaman terhadap ekosistem Teluk Balikpapan yang dapat terpengaruh oleh pembangunan IKN. Menurutnya, pembangunan ibu kota tersebut berpotensi merusak biodiversitas di kawasan sekitarnya, termasuk Teluk Balikpapan.

"Dampaknya sudah mulai terasa hingga hari ini. Ini adalah momentum untuk mengingatkan bangsa bahwa kita memiliki tantangan serius terkait keberlanjutan masa depan generasi mendatang," paparnya.

Ia juga menambahkan, masifnya pembangunan IKN menjadi beban tambahan bagi lingkungan di perairan Teluk Balikpapan, yang merupakan penopang utama perekonomian masyarakat setempat.

2. Jurnalis meliput kegiatan turut diperiksa polisi

Editorial Team

Tonton lebih seru di