Arus Mudik Memasuki Penajam Tembus 7 Ribu Orang

Sementara itu, tambahnya, untuk arus balik mudik dari arah Kota Balikpapan per hari ini,  karena belum tercatat semua namun diperkirakan jumlah di bawah 700 orang. Mereka dalam keperluan berkunjung dan menginap di PPU. 

"Setiap warga ber KTP PPU diwajibkan untuk menunjukkan rapid antigen dengan hasil negatif kepada petugas pos pengetatan, sebagai syarat masuk wilayah PPU. Selain itu juga ada 300 an warga pemudik yang melakukan pelanggaran seperti tidak memiliki rapid antigen atau tidak memiliki identitas diri, sehingga mereka ada kembali ke Balikpapan atau melaksanakan rapid antigen," tegasnya.

Ia menghimbau, agar masyarakat mematuhi peraturan yang telah diterapkan sebagaimana surat edaran dari Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, surat edaran Gubernur Kaltim, dan Bupati PPU. 

Terpisah Komandan Pos Pengetatan Pelabuhan Feri Penajam Aipda Supriadi mengucapkan, terjadi peningkatan jumlah kendaraan bermotor roda dua saat arus balik mudik lebaran melalui kapal feri. Tercatat sebanyak kurang lebih 750 kendaraan dan 200 orang pemudik tanpa kendaraan bermotor atau pejalan kaki. 

"Terdapat peningkatan pemudik pengguna kendaraan bermotor roda dua, termasuk juga pemudik pejalan kaki, sedangkan kendaraan bermotor roda empat tidak terlihat ada lonjakan sebanyak 250 kendaraan saja atau hampir sama seperti hari biasa," sebutnya.

Ditambahkannya, hari ini juga dilakukan rapid antigen secara gratis sebanyak 20 unit untuk diberikan kepada masyarakat yang masuk PPU melalui pos pengetatan yang ada. Tes tersebut diambil secara acak dan hasilnya cukup baik. 

"Hasil tes rapid antigen sebanyak 20 sampel tersebut telah dilaksanakan, hasilnya tidak ditemukan ada masyarakat positif atau semua negatif COVID-19. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah ini sebagai bentuk memutuskan rantai pandemik COVID-19," pungkasnya.

Seorang warga Penajam, Hasnul kepada IDN Times mengatakan, pelaksanaan tes rapid antigen gratis dilaksanakan pada hari pertama mudik lebaran. 

“Harusnya rapid antigen dilakukan pada saat ramai-ramainya masyarakat yang masuk PPU, agar diketahui mereka bebas COVID-19 atau tidak, jangan sampai nanti muncul klaster lebaran di PPU,” imbuhnya.