Ilustrasi. Lukisan pada lomba mural bertema Nemo Golput (Jangan Golput) di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (16/8/2020). ANTARAFOTO/Basri Marzuki
Mantan pewarta ini juga tak menyangkal selama sosialisasi pihaknya tak bisa maksimal. Akibat COVID-19 semua serba terbatas. Akhirnya pesan yang disampaikan juga demikian lantaran sasaran atau penerima pesan berkurang. Nah, perpindahan warga Samarinda ke tempat lain tanpa laporan juga jadi pemantik tingkat partsipasi merosot.
Meski demikian, dia bersyukur perhelatan pesta demokrasi bisa berlangsung dengan baik di tengah pandemik virus corona. Dan bila dibandingkan dengan lima tahun lalu, tingkat partisipasi Samarinda meningkat. Dari 49,76 persen menjadi 51,80 persen.
“Kita patut bersyukur di tengah pandemik, perhelatan bisa sukses berlangsung. Ingat Pilkada Samarinda pada 2015 itu tak ada COVID-19,” pungkasnya.