Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ekspos Kolaborasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan Skala Bentang-Alam di Wehea-Kelay, pada Selasa 10 Desember 2024 di Samarinda. (Dok. YKAN)

Samarinda, IDN Times - Orangutan Kalimantan, salah satu satwa endemik Indonesia, hanya dapat ditemukan di Pulau Sumatra dan Kalimantan. Di Kalimantan Timur (Kaltim), habitat mereka tersebar di kawasan Bentang Alam Wehea-Kelay, yang mencakup area seluas 532.143 hektare. Kawasan ini menjadi fokus perlindungan sekaligus pusat kolaborasi lintas pihak untuk pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam pengelolaannya, sebanyak 23 pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan komunitas lokal, bergabung dalam Forum Kolaborasi Bentang Alam Wehea-Kelay. Forum ini telah berjalan hampir satu dekade, dengan visi menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan.

1. Orangutan sebagai kunci konservasi

Ekspos Kolaborasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan Skala Bentang-Alam di Wehea-Kelay, pada Selasa 10 Desember 2024 di Samarinda. (Dok. YKAN)

Orangutan Kalimantan dianggap sebagai "spesies payung," artinya melindungi mereka berarti juga menjaga seluruh ekosistem. Habitat mereka di Bentang Alam Wehea-Kelay memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, termasuk lebih dari 1.200 individu orangutan dan 1.400 jenis satwa liar lainnya.

“Kawasan ini bukan hanya rumah bagi orangutan, tetapi juga menjadi sumber kehidupan bagi sekitar 30 ribu penduduk yang bergantung pada ekosistemnya,” ujar Anwar Sanusi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kaltim, yang juga Ketua Forum Kolaborasi.

2. Bioprospeksi: Inovasi dari alam

Editorial Team

Tonton lebih seru di