Bagaimana pun, diakuinya dampak COVID-19 juga turut dirasakan oleh PT Permata Abadi Group. Basir mengungkapkan, tahun lalu terjadi penurunan omzet cukup besar berkisar 40-50 persen.
Untuk itu, lanjutnya setidaknya ada empat langkah yang bisa diambil agar bisnis yang dijalankan tetap bertahan di tengah pandemik. Langkah pertama yang diambil adalah selektif dalam memilih customer.
"Karena usaha kami adalah pengadaan, transportasi, otomatis yang harus kami pastikan itu adalah customer-nya sendiri. Karena hampir semua customer itu daya belinya berkurang. Beli iya, tapi pembayarannya telat, jadi kami siasati sesuai kemampuan kami," jelasnya.
Efisiensi internal menjadi langkah selanjutnya yang diambil. Strategi ini dikatakannya efektif sehingga roda bisnis perusahaan tetap berjalan. Pengelolaan cash flow harus dilakukan optimal mungkin.
"Kinerja kita naikkan, volume pekerjaan kita yang cepat, fast moving. Memastikan pembayarannya ada. Nanti kalau kami kasih term of payment, tidak bisa terbayarkan, sama kayak memindahkan gudang. Pasti nanti akan berkurang dari sisi cash flow-nya," paparnya.
Ketiga adalah dukungan para karyawan. Perusahaan perlu menyampaikan kondisi terakhirnya. Di perusahaannya, hal itu dilakukan setiap minggu agar karyawan mengetahui bagaimana posisi mereka. Diharapkan dengan keterbukaan ini, mereka paham dan timbul rasa saling memiliki.
"Kepedulian karyawan itu sangat dibutuhkan. Kalau karyawan masa bodoh, ya itu susah. Penghasilan sudah turun, dia tidak mau tahu, penting tiap bulan dapat gajian, itu yang jadi masalah. Kebersamaan dan kepedulian itu penting sekali," terangnya.
Hal terakhir yang dijalankan adalah menyiapkan sejumlah strategi. Strategi yang diambil diharapkan paling tidak karyawan tetap bertahan. Tidak ada pemutusan hubungan kerja atau merumahkan karyawan.
"Banyak cara saya kira sekarang. Alhamdulillah, kalau tempat kita tidak ada pengurangan. Kami hanya memikirkan bagaimana agar karyawan lebih produktif dan maksimal. Bidang satu ke bidang yang lain harus terintegrasi," jelasnya.
Dirinya pun berharap, kasus COVID-19 semakin landai dan perekonomian bisa maksimal bergerak. Ia memproyeksikan tahun ini perekonomian akan menjadi lebih baik, namun peningkatannya tidak terlalu signifikan.
"Tahun depan, mudah-mudahan saja kondisi pandemik semakin landai dan bisa maksimal bergerak," ujarnya.