Banjarmasin, IDN Times - Kementerian Kesehatan telah mengumumkan kejadian luar biasa (KLB) ancaman penyakit polio di masyarakat Indonesia. Penemuan kasus polio tipe 2 terjadi di Provinsi Aceh Nangroe Darussalam.
Padahal kasus polio sesuai penetapan WHO sudah tidak ditemukan sejak 8 tahun terakhir.
Pemerintah Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan (Kalsel) pun memberikan perhatian penting terhadap ancaman penyakit polio.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin Muhammad Ramadhan menyatakan, kasus polio belum ditemukan di wilayahnya. Pihaknya memantau laporan fasilitas kesehatan di Banjarmasin.
Meskipun demikian, Ramadhan tetap menerbitkan surat edaran kepada seluruh puskesmas di Banjarmasin. Pemkot Banjarmasin mengimbau agar pelaku kesehatan di Banjarmasin waspada akan penyakit polio.
Caranya agar masyarakat Banjarmasin membawa anak-anaknya memperoleh suntikan vaksinasi polio di puskesmas dan posyandu.
Selain itu, Ramadhan meminta agar fasilitas kesehatan di Banjarmasin mewaspadai penyakit polio di masyarakat. "Jika ada kejadian lumpuh yang tidak disebabkan kecelakaan atau seperti apa, langsung mitigasi dirujuk ke pelayanan kesehatan," katanya.
Ia berharap agar masyarakat Banjarmasin menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
"Dan kepada seluruh masyarakat mulai dari RT, lurah, dan kecamatan kita imbau melalui puskesmas," katanya.
Munculnya berita kasus polio membuat orangtua di Banjarmasin khawatir. Salah seorang warga bernama Mutia meminta agar pemerintah daerah waspada penyakit polio.
Ia menjadi tipe warga yang mendukung pemberian vaksiansi polio bagi anak-anak.
"Semoga pemerintah cepat tanggap munculnya kasus ini. Dan semoga anak-anak kita selamat dan selalu sehat," tuturnya.