Warga Kaltim Kirim Bantuan untuk Korban Gempa Sulawesi Barat

Bantuan dikirim melalui udara menggunakan helikopter dan dikawal langsung oleh Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Masud. Bantuan yang dikirimkan berupa terpal, obat-obatan, kebutuhan anak-anak.

“Ini bentuk partisipasi kita untuk meringankan saudara kita yang terkena bencana, insya Allah hari ini kita kirim ke Sulbar dan setelah itu juga untuk warga Kalsel yang tertimpa musibah banjir,” ujar Rahmad Masud.

Menurutnya bantuan ini janganlah dilihat dari nilainya tetapi bentuk kepedulian serta partisipasi untuk membantu warga kawasan terdampak bencana yang membutuhkan.

Saat ini, lanjut Rahmad Masud, Pemkot Balikpapan juga sedang menyiapkan penggalangan dana untuk korban gempa Sulawesi Barat dan banjir Kalimantan Selatan.

“Rencananya Senin ini mau dibahas di Pemkot. Kalau ada bantuan digalakkan dari organisasi kita minta dijadikan ke satu titik pengumpulan misalnya dikumpulkan di Pemkot Balikpapan,” ungkapnya.

Rahmad Masud juga mengatakan, saat ini ada pembangunan Posko Bantuan Bencana yang lakukan Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat Balikpapan (KKMSB) dan Rahmad Masud Center (RMC) di Balikpapan.

“Bantuan yang terkumpul ini, nantinya akan kita kirimkan dengan menggunakan kapal laut, saat ini ada 20-28 truk bantuan dari Balikpapan dan PPU yang sudah siap dikirimkan, “ tegasnya.

Sementara itu, Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO) yang juga Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Masud menyerahkan bantuan kepada petugas penanggulangan bencana setempat untuk membantu para korban gempa.

“Melihat kondisi pengungsi yang menghuni tenda-tenda sangat memprihatinkan, tadi pagi ada gempa mudahan yang terakhir, dan warga bisa kembali ke rumahnya masing-masing,”ujar Gafur.

Gafur mengatakan, masyarakat Indonesia, khususnya Kaltim mendoakan warga yang terkena musibah dan Pemerintah Sulbar dalam menghadapi bencana ini.

Warga menyambut dan menerima bantuan dari warga Kaltim ini dengan antusias. Salah seorang pengungsi, Sabariah mengatakan, dirinya sudah tiga hari ini berada di pengungsian.

"Sudah tiga hari di tenda. Takut pulang ke rumah kalau ada gempa susulan," ujarnya. 

Ia mengaku belum ada bantuan yang diterimanya. "Pengungsi butuh bantuan makan, minuman, tenda, selimut, susu, popok bayi," kata Sabariah.