TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Faktor Buat Prabowo-Gibran Unggul dalam Hitung Cepat di Kaltim

Prabowo-Gibran unggul 63 persen hitung cepat di Kaltim

Lokasi tempat pemungutan suara (TPS) di Balikpapan Kalimantan Timur, Rabu (14/2/2024). (IDN Times/Sri.Wibisono)

Samarinda, IDN Times - Budiman, seorang pengamat politik dari Universitas Mulawarman (Unmul), memberikan tanggapan terhadap hasil perhitungan cepat (quick count) dari Indikator Politik yang menunjukkan keunggulan Prabowo-Gibran sebesar 63 persen di Kalimantan. Menurutnya, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil tersebut.

"Adanya sikap tidak mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dari pasangan calon lain telah menimbulkan stigma negatif di kalangan mayoritas masyarakat Kalimantan. Hal ini menjadi salah satu alasan kuat bagi mereka untuk memilih Prabowo-Gibran," ungkap Budiman dilaporkan Antara, Kamis (15/2/2024).

1. Faktor Jokowi efek

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menggunakan hak pilih pemilu di tempat pemungutan suara (TPS) 04 Kelurahan Baru Tengah Kaltim, Rabu (14/2/2024). (IDN Times/Hilmansyah)

Lebih lanjut, Budiman menjelaskan bahwa faktor "efek Jokowi" juga turut berperan, yaitu tingginya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo. Menurut survei terbaru, 83 persen masyarakat Indonesia merasa puas dengan kinerja Jokowi.

"Keadaan ini kontraproduktif terhadap pandangan bahwa demokrasi kita tidak efektif atau kasar. Sebaliknya, masyarakat Indonesia mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Jokowi selama dua periode kepemimpinan," jelas Budiman.

Budiman juga menyoroti faktor sentimen sebagai salah satu pengaruh, yaitu emosi masyarakat yang cenderung bersimpati kepada pihak yang diserang atau difitnah. Hal ini terlihat dari pergeseran dukungan saat terjadi debat sengit antara calon-calon presiden.

"Dalam hal ini, Prabowo-Gibran berhasil memanfaatkan emosi masyarakat dengan menampilkan sikap yang tegas, santun, dan berwibawa. Sementara calon lain terkesan agresif, merendahkan, atau menghakimi," tambahnya.

Baca Juga: Polresta Samarinda Kerahkan 655 Personel Pengamanan Pemilu

2. Quick count belum bersifat final hingga diumumkan KPU

dokumen pribadi

Budiman menegaskan bahwa meskipun hasil quick count belum bersifat final hingga diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), namun peluang Prabowo-Gibran untuk memenangkan Pilpres 2024 secara langsung sangat besar.

"Selama ini, hasil quick count yang dilakukan sejak Pemilu 2004 memiliki margin error yang sangat rendah," katanya.

Berita Terkini Lainnya