Gubernur Kaltim Klaim Industri Sawit yang Tidak Merusak Lingkungan
Pernyataan kepada masyarakat Eropa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor memperjuangkan kepercayaan dan menegaskan kepada masyarakat Eropa bahwa industri kelapa sawit di Indonesia tidak merusak hutan dan lingkungan.
Gubernur Isran menilai propaganda terkait industri kelapa sawit di Indonesia telah merusak hutan dan lingkungan hanya sebuah strategi bisnis belaka.
“Menurut saya, ini bukan persoalan lingkungan dan perusakan hutan, tapi kompetisi bisnis," kata Gubernur Isran Noor diberitakan Antara di Samarinda, Selasa (18/7/2023).
Baca Juga: Pelaku Prostitusi Anak di Samarinda Ditangkap Polisi
1. Rombongan APPSI kunjungan kerja ke Belanda
Penegasan Gubernur Kaltim tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Belanda dalam agenda memimpin delegasi Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).
Gubernur Isran Noor memberikan argumentasi bahwa tanaman kelapa sawit lebih ramah dari sisi lingkungan jika dibandingkan dengan bunga matahari. Pertama karena sawit bisa bertahan hidup selama 25 tahun, bahkan 30 tahun. Selama itu pula, sawit tetap menjadi pohon, meski homogen.
Kalau bunga matahari yang banyak diproduksi di Eropa dipanen setiap enam bulan, dan setelah itu perlu lahan baru untuk menanam dengan cara membuka lahan hutan.
“Kalau sawit tidak. Selama 25 tahun dia akan tetap menjadi pohon untuk menahan hantaman panas matahari, penguapan terbatas dan kalau ada air hujan dia akan menyerap air,” ujar Isran.
Baca Juga: BNNP Kaltim Ungkap Transaksi Narkotika di Salah Satu Kafe di Samarinda