Kampanye Hitam yang Bisa Berujung Ancaman Pidana
Kampanye hitam terjadi di media massa dan media sosial
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Praktik kampanye hitam menyasar salah satu brand industri air kemasan. Industri air kemasan produk lokal ini dituduh melakukan persaingan tidak sehat di mana para pedagang lebih mengutamakan menjual produknya.
Hal tersebut marak di sejumlah media massa dan akun media sosial.
Dosen Ilmu Komunikasi sekaligus Ketua Center for Entrepreneurship, Tourism, Information and Strategy (Centris) Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta Algooth Putranto mengatakan, tuduhan praktik persaingan tidak sehat atau monopoli adalah tuduhan serius. Termasuk persoalan pidana bila penuduh tidak bisa membuktikan pernyataannya.
Proses mediasi di Dewan Pers, menurut Algooth, tidak bisa menggugurkan sudah diberitakan media massa maupun sosial. Pihak merasa dirugikan oleh media bersangkutan.
“Ada konsekuensi. Ini sebutannya fabricated news. Berita yang diada-adakan," tegasnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/7/2023).
Baca Juga: PT Pegadaian Ikuti Kegiatan Bersih-bersih Pantai Melawai Balikpapan
1. Kampanye hitam tentang foodcourt
Belum lama ini, beberapa media massa mengulas tentang foodcourt di Bogor dan kompleks olah raga Gelora Bung Karno yang hanya menjual salah satu produk air kemasan.
Padahal fakta di lapangan tidaklah demikian. Industri air kemasan membangun lokasi foodcourt tanpa dipungut biaya kepada para UMKM. Seperti diungkapkan Solihat, pedagang soto mi bogor di Foodcourt Sempur yang telah 10 tahun lebih berjualan di kawasan Taman Sempur.
“Saya sebelumnya berjualan di pinggir lapangan basket di tenda yang kumuh. Setelah Foodcourt Sempur dibangun Mayora saya pindah ke sini, gratis. Kami mengutamakan menjual produknya sebagai bentuk terima kasih," papar Sekretaris Koperasi Pedagang Foodcourt Sempur.
Setali tiga uang disampaikan Endang, pedagang pempek yang juga telah lama berjualan di Taman Sempur dan sekarang di Foodcourt Sempur yang bersih dan nyaman.
“Itu kesadaran kami berterima kasih jadi utamakan menjual produknya. Dari kumuh sampai rapi dibangun gratis dari tadinya tenda kumuh," tuturnya.
Meskipun kampanye hitam ini terus digoreng di media sosial.
Baca Juga: Dewan Minta Korban Tanah Longsor di Balikpapan Segera Direlokasi