TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa Unlam Ciptakan Aplikasi untuk Tingkatkan Produksi Petani

Penentuan dosis pupuk rekomendasi dan teknik budidaya

Areal persawahan di daerah Bantul, Yogyakarta. (IDN Times/Herka Yanis)

Banjarbaru, IDN Times - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin di Kalimantan Selatan (Kalsel) menciptakan sebuah aplikasi “Nyayur” untuk membantu para petani meningkatkan produksi sayuran di Kota Banjarbaru sekitarnya.

“Lewat aplikasi ini, para petani dapat menentukan dosis pupuk rekomendasi dan teknik budidaya, sehingga hasil produksi nantinya lebih maksimal,” kata Mahasiswa Prodi Agro Ekoteknologi Fakultas Pertanian Unlam Ferry Setyawan diberitakan Antara di Banjarbaru, Senin (23/10/2023). 

Baca Juga: Pemuda Banjarmasin Deklarasi Dukung Gibran Jadi Cawapres

1. Aplikasi dapat diunduh di Playstore

ilustrasi jaringan internet (freepik.com/jannoon028)

Ferry menyebutkan aplikasi itu telah dipresentasikan dalam seminar hasil penelitian skripsi di ULM pada beberapa waktu lalu. “Aplikasi Nyayur sudah tersedia dan dapat diunduh seluruh masyarakat di Playstore, khususnya untuk para petani,” ucapnya.

Dia menuturkan pentingnya pengetahuan tentang pemupukan yang tepat dan terukur. Namun hal itu masih sulit diterapkan para petani di Kota Banjarbaru, sehingga dirinya memiliki inisiatif dan keinginan menciptakan teknologi maju agar hasil produksi petani lebih optimal sesuai jenis tanaman, luas lahan, termasuk jenis pupuk yang cocok digunakan.

Ferry mengungkapkan beberapa waktu lalu sudah menerapkan aplikasi tersebut ke petani di Banjarbaru. Hasil pengujian efektivitas Aplikasi Nyayur yang dilakukan 40 orang petani sayur di Kota Banjarbaru, sebanyak 28 orang memberikan penilaian sangat efektif dan 12 orang memberikan penilaian efektif terhadap kinerja aplikasi.

Menurut dia, aplikasi itu berjalan efektif dalam menjalankan fungsi dan kinerja berdasarkan hasil penerapan petani.

2. Telah dipresentasikan dalam seminar hasil penelitian skripsi

Ilustrasi mahasiswa (IDN Times/Aryodamar)

Ferry menyebutkan aplikasi itu telah dipresentasikan dalam seminar hasil penelitian skripsi di ULM pada beberapa waktu lalu. “Aplikasi Nyayur sudah tersedia dan dapat diunduh seluruh masyarakat di Playstore, khususnya untuk para petani,” ucapnya.

Dia menuturkan pentingnya pengetahuan tentang pemupukan yang tepat dan terukur. Namun hal itu masih sulit diterapkan para petani di Kota Banjarbaru, sehingga dirinya memiliki inisiatif dan keinginan menciptakan teknologi maju agar hasil produksi petani lebih optimal sesuai jenis tanaman, luas lahan, termasuk jenis pupuk yang cocok digunakan.

Ferry mengungkapkan beberapa waktu lalu sudah menerapkan aplikasi tersebut ke petani di Banjarbaru. Hasil pengujian efektivitas Aplikasi Nyayur yang dilakukan 40 orang petani sayur di Kota Banjarbaru, sebanyak 28 orang memberikan penilaian sangat efektif dan 12 orang memberikan penilaian efektif terhadap kinerja aplikasi.

Menurut dia, aplikasi itu berjalan efektif dalam menjalankan fungsi dan kinerja berdasarkan hasil penerapan petani.

3. Kampus Unlam mendorong mahasiswa melakukan penelitian

Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Jalan Brigjen Hasan Basri.

Ketua Prodi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Unlam Jumar mengatakan, pihaknya berkomitmen mendorong mahasiswa melakukan penelitian bersifat inovatif berbasis teknologi yang masih kurang di kalangan masyarakat.

Dia mengungkapkan hasil penelitian aplikasi Nyayur itu sejalan dengan tujuan Fakultas Pertanian ULM mewujudkan program studi terkemuka untuk mengembangkan teknologi pertanian lahan basah di Indonesia.

Menurut Jumar, tanaman hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian di Indonesia yang menawarkan banyak prospek menjanjikan, terlebih lagi untuk memajukan tujuan Indonesia melakukan diversifikasi di bidang pangan. 

Baca Juga: Karyawan Rumah Sakit di Banjarmasin Terancam PHK

Berita Terkini Lainnya