TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Mendongkrak Distribusi Pupuk Subsidi hingga 9,5 Juta Ton

Meningkat 100 persen dibandingkan tahun 2023

Peresmian PT Kaltim Amonium Nitrat di Bontang Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024). Foto Sekretariat Presiden

Bontang, IDN Times - Pemerintah berencana mendorong peningkatan kuantitas distribusi pupuk bersubsidi bagi petani menjadi 9,5 juta ton per tahun dari sebelumnya 4,7 juta ton per tahun. Peningkatan pupuk bersubsidi meningkat signifikan naik hampir 100 persen dibandingkan 2023 lalu. 

"Tahun kemarin hanya 4,7 juta ton akan kita kejar menjadi 9,5 juta ton sehingga kepastian pupuk untuk petani itu betul-betul ada dan disubsidi," kata Presiden Joko "Jokowi" Widodo kepada jurnalis di Bontang Kalimantan Timur (Kaltim), Kamis (29/2/2024). 

1. Peningkatan kuantitas distribusi pupuk bersubsidi

Presiden Joko "Jokowi" Widodo di Bontang Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024). Foto Sekretariat Presiden

Jokowi mengatakan, rencana peningkatan kuantitas distribusi pupuk bersubsidi bagi petani sudah dibicarakan dalam rapat paripurna. Dalam pembicaraan bersama para menterinya, ia menyebutkan peningkatan distribusi pupuk bersubsidi akan dilaksanakan tahun 2024 ini. 

Dari sebelumnya 4,7 juta ton per tahun menjadi 9,5 juta ton per tahun. 

Ia optimis pascaperesmian PT Kaltim Amonium Nitrat di Bontang yang diproyeksikan mampu memproduksi 75 ribu ton amonium nitrat sebagai bahan baku pembuatan pupuk. 

Produk amonium nitrat sangat berguna bagi pupuk maupun bahan peledak, sekaligus mengurangi ketergantungan akan produk impor luar negeri. 

"Ini akan mendorong kemandirian produksi pupuk kita, jadi tidak banyak bahan baku yg impor dari luar," ujarnya. 

Situasi global seperti perang Ukraina, kata Jokowi menimbulkan dampak negatif terhadap negara lainnya, terutama para produsen pupuk dunia. Menurutnya, pembangunan PT Kaltim Amonium Nitrat akan menjadikan Indonesia mandiri dalam pemenuhan pupuk dalam negeri. 

"Iya dong, kalau pupuk kita semakin meningkat produktivitasnya tentu saja disalurkan kepada petani," paparnya. 

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Bontang

2. Kemandirian pupuk dan pangan di Indonesia

Peresmian PT Kaltim Amonium Nitrat di Bontang Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024). Foto Sekretariat Presiden

Jokowi memastikan kemandirian pupuk berkorelasi langsung dalam mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia di masa mendatang. Keberadaannya penting, terutama bagi petani.

Meskipun proses penggunaannya berkoordinasi dengan kementerian terkait tentang bagaimana petani menggunakan pupuk tersebut. 

"Sehingga betul-betul musim tanam tidak mundur karena pupuk, produktivitas tidak turun gara-gara pupuk ini yang kita harapkan," ujarnya. 

Jokowi mengharapkan PT Kaltim Amonium Nitrat mampu mengurangi ketergantungan amonium nitrat dari impor luar negeri. Dari sebelumnya defisitnya 21 persen menjadi 13 persen dengan adanya produk PT Kaltim Amonium Nitrat. 

"Sehingga 100 persen bahan baku untuk NPK itu ada dalam negeri, ini juga memastikan bahwa produk pupuk itu kita selesaikan sendiri di tanah air," tuturnya. 

Berita Terkini Lainnya