TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Samarinda Terapkan Pembersihan Rutin bagi Sungai Karang Mumus

Penanganan banjir dan kebersihan lingkungan

Kondisi Sungai Karang Mumus saat ini. Warga masih bergantung untuk kegiatan harian seperti mencuci dan mandi. Potret ini diambil pada Sabtu 26 Oktober 2019 di kawasan Kelurahan Temindung, Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memprogramkan pembersihan Sungai Karang Mumus  (SKM) secara rutin guna mengendalikan banjir dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
 
"Pembersihan Sungai Karang Mumus akan menjadi agenda  yang akan dilaksanakan setiap bulan," kata Wali Kota Samarinda Andi Harun saat berada di Pangkalan Gerakan Memungut Sehelai Sampah dilaporkan Antara di Samarinda, Minggu (23/7/2023).

Baca Juga: 5 Ribu Dokter Hadiri Hari Anak Nasional di Desa Pampang Samarinda

1. Arti penting Sungai Karang Mumus

Jembatan Gang Nibung, di Jalan dr Soetomo sempadan Sungai Karang Mumus (IDN Times/Yuda Almerio)

Dia mengatakan SKM memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Kota Samarinda dari segi ekologis dan lingkungan. Selain sebagai titik pengendalian banjir, SKM juga memelihara sumber ekonomi masyarakat.
 
"Sungai ini memiliki manfaat vital bagi Kota Samarinda dan anak sungainya seperti Sungai Karang Asam Besar dan Sungai Karang Asam Kecil. Oleh karena itu, kegiatan pembersihan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar bersama-sama menjaga sungai," tuturnya.
 
Andi Harun juga menyampaikan perlu adanya penanganan terhadap limbah dari perilaku masyarakat, seperti limbah dari rumah makan dan air bekas cucian yang sering kali dibuang ke drainase kota dan akhirnya mencemari Sungai Karang Mumus. 
 
"Dampak pencemaran tersebut dapat berakibat fatal bagi ekologi sungai," katanya.

2. Masyarakat Samarinda menjaga Sungai Karang Mumus

Permukiman warga di Sungai Karang Mumus (IDN Times/Yuda Almerio)

Oleh karena itu ia mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan sungai dan lingkungan.
 
Andi Harun mengungkapkan sampah yang ada di Sungai Karang Mumus tidak hanya berasal dari masyarakat, tetapi juga dari limbah air pasang yang membawa berbagai macam sampah, sehingga pembersihan sampah di sungai harus dilakukan secara maksimal dan melibatkan berbagai pihak.
 
"Inisiatif kegiatan pembersihan ini datang dari pihak kami sebagai pemerintah kota. Meskipun belum menjadi program permanen, kami akan mengusulkan anggaran untuk kegiatan ini pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2023," ujarnya.
 
Menurutnya Pemerintah Kota Samarinda akan mengalokasikan anggaran  sekitar Rp10 juta untuk kegiatan ini, termasuk biaya sewa kapal sebesar Rp300 ribu.

Baca Juga: BNNP Kaltim Ungkap Transaksi Narkotika di Salah Satu Kafe di Samarinda

Berita Terkini Lainnya