TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rocky Gerung Dorong Pemuda Samarinda untuk Kritis Pilih Presiden

Menilai kualitas dan kapasitas calon presiden

Rocky Gerung menemui massa pendukungnya di Bareskrim Polri, Rabu (13/9/2023). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Samarinda, IDN Times - Pengamat politik Rocky Gerung mendorong pemuda Samarinda untuk meningkatkan kritisitas dan akal sehat dalam memilih presiden pada Pemilu 2024.

"Diperlukan kemampuan pemuda untuk menilai kualitas dan kapasitas calon presiden dari berbagai aspek, termasuk politik luar negeri," katanya dalam dialog kebangsaan dengan generasi Z-milenial diberitakan Antara di Samarinda, Kalimantan Timur, pada hari Jumat (9/2/2024).

1. Sosok presiden yang paham tentang situasi global

Milenial memiliki potensi besar untuk membentuk arah masa depan politik negara (pexels.com/Element5 Digital)

Menurutnya, seorang presiden harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang situasi global dan diplomasi internasional, serta mampu menjaga kepentingan nasional Indonesia di dunia.

"Kualifikasi seorang presiden tidak hanya terbatas pada pengetahuan tentang visi-misi. Penting bagi seorang presiden untuk memahami hubungan internasional dan bagaimana menjaga kedaulatan serta kesejahteraan bangsa di tengah persaingan global," ungkap Rocky Gerung.

"Elektabilitas sebenarnya bukan parameter utama dalam menilai calon presiden. Elektabilitas tidak selalu mencerminkan intelektualitas dan kualitas seorang calon presiden," tambahnya.

Baca Juga: Rekomendasi Toko Peralatan Memancing Terlengkap di Samarinda

2. Masyarakat diminta tidak terpengaruh angka elektabilitas

Demo menuntut Ketua KPU RI, dan Presiden Jokowi mundur dari pemerintahan (Dok.IDN Times/Polresta Denpasar)

Ia menyarankan agar masyarakat sipil lebih kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh angka-angka elektabilitas.

Rocky Gerung juga menekankan bahwa demokrasi bukan hanya tentang pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat, melainkan juga tentang pemerintahan yang berdasarkan akal sehat. Rakyat harus menggunakan akal sehat dalam memilih presiden, karena kebijakan presiden akan berdampak pada kehidupan mereka.

"Demokrasi bukan hanya pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat. Demokrasi adalah pemerintahan yang berdasarkan akal sehat," tegasnya.

Berita Terkini Lainnya