20 Hektare Lahan di Kelurahan Petung PPU Hangus Terbakar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Seluas 20 hektare lahan di Kelurahan Petung Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) dilaporkan hangus terbakar pada Kamis 31 Agustus 2023.
Tim gabungan pun melakukan pemadaman di antaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pertanian, Satpol PP, TNI, Polri, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), dan aparat Kelurahan Petung di PPU.
"Pemadaman dengan menggunakan mesin portabel dan manual," kata Kepala Pelaksana BPBD PPU Budi Santoso kepada IDN Times, Minggu (3/9/2023).
1. Pemadaman berhasil dilakukan malam hari
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD PPU melakukan operasi pemadaman pada malam hari sekitar pukul 21.30 Wita. Setelah api berhasil dipadamkan, tim gabungan lantas melakukan proses pendinginan guna memastikan titik api tidak kembali muncul.
“Hingga berita ini diturunkan, dilaporkan tidak ada korban jiwa atas kejadian ini,” ucapnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menurut Budi sudah menyampaikan imbauan agar pemerintah daerah dan masyarakat waspada bahaya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Termasuk di Kabupaten PPU, dalam konteks pencegahan, kerja sama dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan sejak dini," terangnya.
Baca Juga: Bencana Kebakaran di PPU Terjadi Dua Kali dalam Sehari
2. Pelibatan satuan tugas gabungan alternatif penguatan
Pelibatan satuan tugas gabungan, jelasnya, baik dari pemerintah, TNI, Polri, masyarakat dan dunia usaha dalam rangka mencegah dan penanggulangan karhutla merupakan alternatif penguatan.
"Untuk menambah efektivitas upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan karhutla," jelas Budi.
Dikatakannya, dengan telah ditetapkan status darurat bencana kekeringan, Kabupaten PPU telah berikan peringatan dan imbauan kepada masyarakat untuk mengantisipasi dan mempersiapkan diri terjadi bencana kekeringan, karhutla dan dampak asap bagi kesehatan masyarakat.
"Hal ini karena adanya peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa diprediksi El Nino mereda pada Januari 2024 mendatang," ungkapnya.
3. Masyarakat diharapkan isi penampungan air
Oleh karena itu, lanjutnya, masyarakat diharapkan untuk mengisi penampungan air masing-masing, guna memenuhi kebutuhan sehari-hari hari di tengah masa darurat kekeringan sekarang ini.
Selain itu, tambah Budi, terkait risiko penyakit yang kemungkinan akan muncul di tengah musim kekeringan ini. BPBD PPU juga menyampaikan peringatan kepada warga, untuk selalu menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing.
Tak hanya itu, mengenai bahaya kerawanan karhutla, masyarakat agar diminta mengurangi aktivitas pembukaan lahan dengan cara membakar.
"Hingga saat ini di awal September 2023 di PPU sudah terjadi karhutla mencapai luasan sekitar 30 hektare. Kondisi ini dampak terjadinya kekeringan atau El Nino yang melanda," pungkas Budi.
Baca Juga: PPU Bangun Jalan untuk Mendekatkan Jalur Logistik ke IKN