Bencana Kebakaran di PPU Terjadi Dua Kali dalam Sehari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) melaporkan bencana kebakaran yang terjadi di wilayahnya. Pada hari Selasa 22 Agustus 2023 terjadi dua kali peristiwa kebakaran dalam satu hari.
Kebakaran terjadi di dua tempat, yakni pabrik Koperasi Serba Usaha (KSU) Dana Amanah Masyarakat di Pejala dan semak-semak di Gunung Seteleng.
“Laporan pertama terbakarnya tumpukan sabut kelapa di pabrik dikelola KSU Dana Amanah masyarakat di Kelurahan Pejala dan lokasi kedua Gunung Seteleng,” kata Kepala Pelaksana BPBD PPU Budi Santoso kepada IDN Times, Rabu (23/8/2023).
1. Tim gabungan dibantu warga padamkan api
Budi mengatakan, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD PPU langsung merespons laporan kebakaran tersebut. Personel gabungan terdiri unsur BPBD PPU, TNI, Polri, Satpol PPU, petugas pemadam kebakaran, dan Dinas Pertanian.
“Mereka bergerak menuju lokasi kejadian untuk berupaya memadamkan kebakaran,” sebutnya.
Petugas pun turut dibantu masyarakat sekitar lokasi untuk melakukan pemadaman api dan pendinginan. Di mana sebanyak empat armada kendaraan pemadam kebakaran (Damkar) dikerahkan.
“Berasal dari pos pemadam kebakaran di Penajam dan Petung serta satu mobil tandon milik warga. Api baru bisa dipadamkan sepenuhnya sekira pukul 15.00 Wita, menyebabkan tumpukan sabut kelapa ludes terbakar,” ungkapnya.
Baca Juga: Delapan Kasus Karhutla Sudah Terjadi di PPU pada 2023
2. Kebakaran kedua terjadi di RT 7 Gunung Seteleng
Setelah kebakaran di pabrik sabut kelapa, Budi mengaku menerima laporan kejadian bencana kedua di Kelurahan Gunung Seteleng pukul 15.00 Wita. Laporan berupa kebakaran lahan tidur dengan semak belukar dan gambut.
“Setelah mendapatkan laporan kedua, kami langsung mengarahkan tim menuju ke lokasi kedua dengan menurunkan enam armada pemadaman kebakaran guna memadamkan dan menghentikan penyebaran api ke lokasi lain,” tutur Budi.
Mereka menggunakan mobil pemadam kebakaran, mesin portabel, hingga peralatan manual. Terutama dalam menjangkau lokasi yang sulit.
“Api baru dapat dipadamkan sekira pukul 19.00 Wita. Laporan, secara visual di lokasi kebakaran telah padam dan tidak terdapat potensi timbulnya titik api lagi,” ucap Budi.
3. Masyarakat PPU diminta waspada
Lebih lanjut, Budi memperingatkan masyarakat tentang bahaya kebakaran terjadi selama musim kemarau. Potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) cukup tinggi.
Ia mengimbau masyarakat PPU melaporkan adanya kejadian kebakaran sekaligus menghindari aktivitas yang memicu bencana.
“Kami terus mengimbau, agar masyarakat untuk tetap waspada dalam menyikapi cuaca kering di kemarau cukup ekstrem kali ini dalam menyikapi kejadian karhutla yang kami nilai salah satu potensi bencana paling rawan di PPU,” pungkasnya.
Baca Juga: PPU Memperluas Jaringan Internet dengan Adanya BUMDes