Pembiayaan Non Fisik PPU Menyerap Anggaran Rp200 Miliar

Serapan anggaran triwulan pertama

Penajam, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) melaporkan serapan anggaran non fisik setempat sebesar Rp200 miliar. Sekitar 12,9 persen dari total anggaran daerah PPU sebesar Rp1,9 triliun. 

“Penggunaan anggaran itu dinilai terbesar hingga tiga bulan terakhir atau di triwulan pertama tahun 2023 di PPU,  berasal dari non-fisik. Hal ini dinilai lumrah mengingat serapan anggaran besar untuk fisik biasanya mulai dilakukan pada triwulan kedua,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) PPU Muhajir Kamis (27/4/2023).

1. Penyerapan terbesar pada alokasi ADD tahap satu

Pembiayaan Non Fisik PPU Menyerap Anggaran Rp200 MiliarPlt Kepala BKAD Penajam Paser Utara Muhajir (IDN Times/Ervan)

Serapan anggaran pada Januari, Februari, dan Maret diperuntukkan belanja pegawai, operasional, dan belanja rutin lain. 

“Kemudian juga untuk alokasi Anggaran Dana Desa (ADD) tahap satu yang nilainya penyerapannya cukup besar sekitar Rp33 miliar. Selain untuk anggaran belanja pegawai kemudian belanja operasional, belanja barang jasa,” bebernya Muhajir.

Ia menyebutkan, penyerapan anggaran ini sudah lazim setiap tahunnya. Bahkan serapan tahun ini dinilai cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya yang nilainya lebih rendah.

“Saya kira serapan 12,9 persen itu sudah lumayan tinggi dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkap Muhajir.

Baca Juga: Anggaran Non Fisik PPU Menyerap Anggaran Rp200 Miliar

2. Penyerapan anggaran terbesar terjadi pada triwulan II

Pembiayaan Non Fisik PPU Menyerap Anggaran Rp200 MiliarIlustrasi kegiatan pembangunan di Penajam Paser Utara (IDN Timse/ Ervan)

Dikatakannya, penyerapan anggaran terbesar biasanya akan terjadi pada triwulan II yakni bulan April, Mei, dan Juni. Sebab, pada triwulan tersebut, beberapa belanja modal mulai berjalan atau belanja konstruksi untuk membiayai program pembangunan sudah mulai terlaksana.

“Proses untuk konstruksi masih kebanyakan lelang pada triwulan pertama dan di triwulan kedua barulah progres pelaksanaannya,” sambung Muhajir.

Ia menegaskan, penyerapan anggaran pada April hingga pertengahan tahun nanti, akan optimal, khususnya pada alokasi pembangunan fisik dan tentu ada penyaluran belanja modal untuk beberapa kegiatan proyek di PPU tahun ini.

3. Belanja modal capai sekitar Rp541 miliar

Pembiayaan Non Fisik PPU Menyerap Anggaran Rp200 Miliarilustrasi APBD (IDN Times/Aditya Pratama)

Penyerapan anggaran melalui belanja modal guna beberapa kegiatan proyek di PPU mencapai sekitar Rp541 miliar bersumber dari APBD tahun 2023 ini.  

Selain itu, lanjutnya, kondisi ini juga dipengaruhi dengan membaiknya porsi APBD setelah adanya penyesuaian Dana Bagi Hasil (DBH), penyesuaian harga minyak dunia, crude palm oil, dan batu bara. 

“Tahun ini porsi anggaran masih besar di infrastruktur. Jadi kami yakin serapan anggaran pada triwulan selanjutnya akan lebih besar,” katanya.

4. Gelontorkan ratusan miliar rupiah bangun infrastruktur

Pembiayaan Non Fisik PPU Menyerap Anggaran Rp200 MiliarNicko Herlambang (IDN Times/Ervan)

Sementara itu, Plt Asisten II Sekretariat Kabupaten PPU Nicko Herlambang menuturkan, pihaknya akan menggelontorkan anggaran sebesar ratusan miliar rupiah untuk membangun infrastruktur tahun 2023 ini. 

Pembangunan infrastruktur di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU, dengan menyerap anggarkan sepertiga dari total APBD PPU tahun 2023 mencapai Rp1,9 triliun, guna membiayai sebanyak lebih kurang 518 paket proyek infrastruktur. 

“518 paket proyek infrastruktur yakni berupa 116 paket proyek konstruksi prosesnya melalui sistem pelelangan. Sedangkan 402 paket lagi gunakan sistem belanja langsung dan pengawasan serta perencanaan,” pungkasnya.

Baca Juga: Anggaran Non Fisik PPU Menyerap Anggaran Rp200 Miliar

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya