Jumlah Kasus Positif 54 Pasien, PPU Zona Merah COVID-19

Penajam, IDN Times - Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dinyatakan kini masuk status zona merah pandemik COVID-19, pasalnya jumlah kasus pasien terkonfirmasi positif COVID-19 merangkak naik menjadi 54 orang pasien.
“Sejak Minggu 22 Maret 2020 hingga Jumat 18 Desember 2020 kemarin, jumlah keseluruhan kasus pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di PPU telah mencapai 267 kasus, sekarang masih terdapat 54 orang pasien berstatus positif,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten PPU, dr. Jansje Grace Makisurat kepada IDN Times, Sabtu (19/12/2020) di Penajam.
1. Zona merah disebabkan adanya penambahan kasus sebanyak enam pasien positif
Dikatakannya, zona merah tersebut disebabkan adanya penambahan kasus sebanyak enam pasien terkonfimasi positif COVID-19 pada Jumat kemarin, dimana pada Kamis (17/12/2020) jumlah pasien berstatus positif hanya 48 orang saja merangkak naik menjadi 54 kasus sehingga PPU masuk dalam zona merah.
“Iya kita sudah masuk dalam zona merah kasus pandemik COVID-19, karena jumlah pasien berstatus positif telah mencapai 54 orang, mau bagaimana lagi karena kondisinya demikian, namun masyarakat harus meningkatkan kewaspadaanya dan tetap melakukan protokol kesehatan salah satunya 3 M yakni menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak,” tegasnya.
Baca Juga: Dua Warga Penajam dan Satu Warga Waru di PPU Positif COVID-19
2. Pasien positif berstatus pelajar, ASN Dishub dan ASN RSUD PPU
Grace membeberkan, enam kasus pasien terkonfirmasi positif COVID-19 diantaranya berstatus satu pelajar dan dua Aparatur Sipil Negara (ASN) bekerja di Dinas Perhubungan (Dishub) PPU dan ASN perawat atau tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung (RAPB) PPU. Saat ini pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit ada 19 orang dan isolasi mandiri 35 orang.
“Adapun keeman pasien tersebut diberi kode PPU 262 laki-laki (11) berstatus pelajar tinggal di Desa Labangka Barat, Kecamatan Babulu melaksanakan isolasi mandiri, PPU 263 laki-laki (71) tinggal di Kelurahan Penajam, kecamatan Penajam dirawat di RSUD RAPB. PPU 264 laki-laki (47) ASN Dishub PPU tinggal di Kelurahan Penajam dirawat di RSUD PPU,” ungkapnya,
Kemudian, PPU 265, laki-laki (51) domisili Desa Babulu Darat, kecamatan Babulu laksanakan isolasi di Rumah Sakit Restu Ibu (RSRI) Balikpapan, lalu PPU 266 laki-laki (36) tinggal di Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam laksanakan isolasi di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Penajam dan PPU 267 laki-laki (37) warga Desa Girimukti, Penajam ASN perawat di instalasi gawat darurat (IGD) RSUD PPU, diisolasi di Wisma Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
“PPU 267 meskipun bekerja di RSUD PPU, kemungkinan terpapar di luar tempatnya berkerja, sehingga pelayanan IGD tetap berjalan, karena hanya satu nakes saja yang dinyatakan terkonfirmasi positif,” sebutnya.
3. Terdapat tambahan tiga pasien sembuh, hingga kini angka kesembuhan capai 204 orang
Sementara itu, lanjutnya, Jumat kemarin juga terdapat tiga pasien terkonfirmasi positif yang selesai isolasi atau dinyatakan sembuh, yakni PPU 210, PPU 214 dan PPU 220. Semua pasien sebelumnya melakukan isolasi mandiri di tempat masing-masing.
“Dengan bertambahnya pasien selesai isolasi atau dinyatakan sembuh, maka hingga kini total pasien sembuh mencapai 204 pasien dari total keseluruhan 267 kasus positif COVID-19 hingga Jumat kemarin, sedangkan pasien meninggal tetap sembilan orang,” urainya.
4. Hingga kini ada sekitar 14 nakes positif bertugas di RSUD PPU maupun sejumlah puskesmas
Dibeberkannya, hingga kini ada sekitar 14 nakes dinyatakan positif COVID-19 bertugas di RSUD PPU maupun sejumlah Puskesmas, namun sebagian dari mereka telah selesai isolasi atau dinyatakan sembuh.
“Menurut kami para nakes tersebut sangat rawan atau beresiko tinggi terpapar COVID-19, karena mereka merawat masyarakat yang sakit termasuk penderita COVID-19 tersebut,” ucap Grace.
Meskipun berisiko tinggi, tambahnya, para nakes itu merupakan garda belakang dan masyarakat lah yang merupakan garda terdepan, sebab para nakes baik di RSUD maupun Puskesmas merawat masyatakat yang sakit dan mengisolasi mereka yang tak bergejala.
“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama memerangi dan memutuskan rantai pandemik COVID-19 tersebut dengan tetap patuh protokol kesehatan, yakni 3 M, lalu beretika ketika batuk dan bersin, tidak melakukan kegiatan yang mengumpulkan atau menghadirkan banyak orang dan membatasi aktivitas,” pungkasnya.
Baca Juga: Duh, Satu Keluarga di Girimukti Penajam Paser Utara Positif COVID-19