Pasien RSUD Menumpuk, Pj Bupati PPU Minta Dokter Datang Lebih Pagi

Pukul 8 pagi sudah layani pasien

Penajam, IDN Times - Penjabat (PJ) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), Makmur Marbun menyoroti pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung (RAPB) PPU. Ia meminta agar seluruh dokter datang lebih pagi

Dia menegaskan hal itu saat melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) RSUD yang berada di  Jalan Provinsi Km 9, Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit terbesar di kabupaten itu.

“Dokter di RSUD ini harus lebih pagi datang supaya dapat segera memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menjadi pasiennya,” ujarnya kepada Direktur RSUD RAPB PPU, dr Lukasiawan Eddy Saputro, Rabu (28/9/2023) di Penajam.

1. Harus gunakan nomor antrean sistem digital

Pasien RSUD Menumpuk, Pj Bupati PPU Minta Dokter Datang Lebih PagiPj Bupati PPU, Makmur Marbun Sidak RSUD RAPB PPU (IDN Times/Ervan)

Hal ini, lanjutnya, sebagai bentuk pelayanan maksimal dan tidak membuat masyarakat menunggu berjam-jam seperti sekarang ini. Selain itu, ia berharap kedepannya RSUD RAPB sudah menggunakan nomor antrean sistem digital, sehingga tidak terjadi penumpukan pasien lagi.

"Pak Direktur, saya ingin dokter yang biasanya datang pukul 10.00 WITA agar datang lebih pagi lagi pada pukul 08.00 WITA, pagi-pagi sudah melayani pasiennya. Dan saya juga mau kedepannya sudah menggunakan sistem digital, jadi masyarakat tidak banyak menumpuk di ruang tunggu,” tukasnya.

Ia meminta Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung PPU, mempelajari sistem pelayanan pasien di RSUD Siti Fatimah Az-Zahra Sumatera Selatan. Karena patut dijadikan contoh untuk RSUD di PPU. 

Baca Juga: APBD Perubahan Kabupaten Penajam 2023 Bertambah Rp204 Miliar

2. Jangan bangga banyaknya masyarakat antre

Pasien RSUD Menumpuk, Pj Bupati PPU Minta Dokter Datang Lebih PagiPj Bupati PPU, Makmur Marbun Sidak RSUD RAPB PPU (IDN Times/Ervan)

Ia mengatakan agar pihak rumah sakit jangan bangga dengan kondisi banyaknya masyarakat yang menunggu atau mengantre seperti itu. Ia berharap bagaimana sekarang mencarikan solusi supaya tidak ada tumpukan antrean pasien.

Kondisi ini, sambungnya, menunjukkan bahwa masyarakat lambat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Bahkan, ada masyarakat sudah mengantre sejak pukul 06.00 Wita, sementara loket pelayanan baru dibuka pada pukul 07.00 Wita dan baru mendapat giliran pada pukul 10.00 Wita.

“Ada yang sudah bagus, tapi bejibun di situ masyarakat, bukan sesuatu yang harus dibanggakan. Saya melakukan sidak ini untuk mengetahui apa saja kekurangan yang harus dibenahi dan apa yang harus kita tingkatkan,” terangnya.

3. Punya tugas berat

Pasien RSUD Menumpuk, Pj Bupati PPU Minta Dokter Datang Lebih PagiPj Bupati PPU, Makmur Marbun berkomunikasi langsung dengan Direktur RSUD RAPB, dr Lukasiawan Eddy Saputro (IDN Times/Ervan)

Ia menjelaskan, sebagai Penjabat Kepala Daerah Kabupaten PPU yang baru tentunya mempunyai tugas berat dari Presiden, guna memajukan Kabupaten PPU menjadi lebih baik untuk menghadapi Ibu Kota Nusantara (IKN). Di mana Kabupaten PPU sebagai pusatnya.

Selain memperhatikan antrean pasien, lanjut Marbun, ia juga memfokuskan perhatian pada  fasilitas yang ada di ruang tunggu dan ruang rawat Inap agar dapat lebih ditingkatkan lagi. Ia juga berharap, RSUD RAPB mampu memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. 

"Saya minta Pak Direktur di ruangan ini diberikan,  tiga kipas angin untuk kenyamanan masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan di RSUD ini,” pungkas Marbun.

Baca Juga: 90 Hektare Lahan di Penajam Hangus Terbakar

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya