Pendatang di IKN Harus Beradaptasi dengan Relasi Sosial

Ada perubahan secara sosial maupun ekonomi

Penajam, IDN Times - Penduduk pendatang yang ingin menjadi bagian masyarakat di Ibu Kota Nusantara (IKN) harus beradaptasi dengan lingkungan dan relasi sosial masyarakat lokal di wilayah Sepaku.

Demikian dikatakan, Deputi Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Alimuddin kepada IDN Times, Minggu (25/6/2023).

“Bagi warga yang datang ke IKN harus diperhatikan adalah kemampuan beradaptasi terhadap situasi positif yang tercipta, misalkan dalam relasi sosial,” ujar Alimuddin.

Baca Juga: Harga TBS Kelapa Sawit di Kaltim Naik Jadi Rp2.129 per Kg

Baca Juga: Gubernur Kaltim Sebut Sinode di Indonesia Paling Banyak di Kaltim

1. Penduduk Sepaku pasti alami culture shock

Pendatang di IKN Harus Beradaptasi dengan Relasi SosialMasyarakat adat dayak di IKN Kabupaten Penajam Paser Utara (IDN Times/Ervan)

Menurutnya, bagi penduduk Sepaku yang wilayahnya kini masuk dalam IKN, pasti alami culture shock atau perasaan merasa terkejut ketika berhadapan dengan lingkungan dan budaya baru, itu tidak bisa dipungkiri, namun lambat laun pasti dapat menyesuaikannya. 

“Mereka pasti akan berupaya melakukan penyesuaian, terhadap lingkungan dan budaya baru ketika IKN hadir,” tukasnya.

Ia menerangkan, tentu ada perubahan bagi masyarakat IKN secara sosial maupun ekonomi, pasti ada peningkatan di berbagai sektor, dan harusnya masiv kebawah. Misalkan, hal yang paling kecil seperti pangan petani sayuran akan menikmati hasilnya termasuk sektor lain.

2. Juga berpengaruh pada tatanan sosial

Pendatang di IKN Harus Beradaptasi dengan Relasi SosialDeputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat, Alimuddin (IDN Times/Istimewa)

“Kemudian banyaknya orang keluar masuk itu juga akan berpengaruh pada tatanan sosial,” tuturnya.

Alimuddin membeberkan, IKN itu akan diciptakan menjadi livable and lovable city atau kota yang layak huni dan menyenangkan serta kota dunia untuk semua, yang disukai dan dicintai untuk tinggal.

Maka yang harus dilakukan ada menyiapkan diri untuk menyesuaikan dengan new civilization atau peradaban baru.

“Maka kita harus mulai disiplin waktu, kelola sampah, ramah dengan lingkungan, familiar dengan teknologi digital. Karena IKN itu juga akan menjadi smart sustainable forest city atau kota hutan lestari yang cerdas,” tegasnya. 

3. Jumlah penduduk IKN capai 300 jiwa

Pendatang di IKN Harus Beradaptasi dengan Relasi SosialIlustrasi Warga Sepaku di IKN (IDN Times/Ervan)

Untuk diketahui, bebernya, sekarang penduduk IKN sekarang kalau digabung enam kecamatan yang ada di wilayah itu mencapai sekitar 300 ribu jiwa atau jumlahnya lebih banyak dari pada Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) yang mencapai 191.967 jiwa.

Oleh karena itu, pihaknya berencana melaksanakan program sejenis sensus penduduk di IKN, agar OIKN mempunyai perencanaan pembangunan yang matang, misalnya di bidang kedeputiannya, terkait sensus penduduk usia sekolah dilakukan untuk mengetahui berapa kebutuhan bangunan sekolah bagi masyarakat IKN. 

“Termasuk sensus penduduk secara menyeluruh, guna mengetahui berapa kebutuhan layanan kesehatan dan lain-lain,” ucap Alimuddin.

Dibeberkannya, tapi kepala OIKN, Bambang Susantono menyinggung ada tidak anak-anak lokal yang sekolah di luar negeri, ia menuturkan bahwa ada sekitar 150 orang anak lulusan manajemen dan teknis perkeretaapian dari Rusia. Sehingga mereka nanti diberi peluang besar bekerja di IKN bagi mereka yang belum bekerja, karena sistem transportasi OIKN kelak sangat modern 

“Silahkan berkirim surat ke OIKN sesuai dengan kebutuhan saat ini, karena kita butuh pegawai yang banyak. Kita inginkan orang lokal yang memenuhi kualifikasi,” kata Alimuddin.      

4. Februari 2024 Pemdasus berdiri di IKN

Pendatang di IKN Harus Beradaptasi dengan Relasi SosialKantor Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). (Istimewa)

Untuk diketahui, tambahnya, pada Februari 2024 depan OIKN harus siap melaksanakan roda birokrasi berupa Pemerintah Daerah Khusus (Pemdasus), artinya, OIKN sudah harus melakukan servis atau pelayanan-pelayanan bagi penduduk IKN mulai dari lahir hingga meninggal, sebagaimana tugas-tugas pemerintahan umum.

“Oleh karena itu kami mengajak rekan-rekan di Kaltim khususnya untuk bergabung termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN), karena kita harus siap di tahun depan. Kalau tidak ASN di droping dari luar Kaltim, sehingga menimbulkan kecemburuan sosial, ayo manfaat peluang, kita harus menjadi pelaku sejarah,” tukas Alimuddin.

Para ASN juga harus punya kemampuan untuk bergabung di otorita, karena sangat selektif tidak asal pindah. Karena IKN akan dijadikan sebagai kota dunia. Jadi silahkan segera bergabung supaya OIKN mampu berikan layanan serta fungsi Pemdasus yang tinggal tujuh bulan kedepan.

“Pembangunan gedung Pemdasus direncanakan pada Juli dan berlokasi di Wilayah Perencanaan (WP) satu. Jika telah berdiri, maka kantor OIKN yang kini masih di Kota Balikpapan secara otomatis pindah ke Pemdasus,” pungkasnya.  

Topik:

  • Silfa Humairah Utami

Berita Terkini Lainnya