Warga Keluhkan Jalan Kariangau Balikpapan yang Dilalui Truk Batu Bara

Jalan mengalami kerusakan yang memprihatinkan

Penajam, IDN Times - Sejumlah warga pengguna jalan dari Pelabuhan Feri Kariangau menuju ke kawasan Km 5 Balikpapan dan sebaliknya mengeluhkan situasi saat ini. Permasalahannya soal kerusakan parah di sepanjang jalan pelabuhan menuju kawasan Km 5 Balikpapan. 

Alih-alih jadi jalur alternatif menghubungkan Penajam Paser Utara (PPU)-Balikpapan, sebaliknya malah dipergunakan truk-truk roda enam bermuatan batu bara.  

Akibatnya jalan mengalami kerusakan parah dengan lubang di sana dan sini. 

"Sejumlah titik jalan dari dan ke Pelabuhan Feri Kariangau Balikpapan alami kerusakan cukup parah, karena setiap hari dilalui oleh dump truk batu bara dari luar Kariangau yang akhir-akhir ini semakin tinggi aktivitasnya menggunakan jalan itu," ujar Nuryanto warga Penajam yang kerap menggunakan jasa penyeberangan Pelabuhan Feri Balikpapan-PPU kepada IDN Times, Sabtu (26/3/2022).

1. Diduga angkutan batu bara langgar ketentuan melalui jalan umum

Warga Keluhkan Jalan Kariangau Balikpapan yang Dilalui Truk Batu BaraIlustrasi tambang batu bara ilegal (IDN Time/Ervan)

Ia menduga, angkutan batu bara tersebut telah melanggar ketentuan, karena jalan itu adalah fasilitas umum bukan untuk kepentingan perusahaan batu bara. Harusnya mereka memiliki akses khusus sehingga tidak mengganggu pengguna jalan lainnya.

"Saya heran tidak ada tindakan tegas dari aparat hukum di Kota Balikpapan, sedangkan jalan itu kerap dilalui oleh pejabat negara yang ingin menuju ke IKN menggunakan jasa angkutan laut feri. Sementara aktivitas itu sendiri berjalan dari pagi hingga malam hari," ungkapnya.

Baca Juga: Aniaya Pekerja RDMP Pertamina Balikpapan, WNA Korea Selatan Dipecat 

2. Pemerintah memperbaiki kerusakan jalan mempergunakan dana pajak masyarakat

Warga Keluhkan Jalan Kariangau Balikpapan yang Dilalui Truk Batu BaraIlustrasi kerusakan akses jalan di Kariangau Balikpapan Kalimantan Timur. Foto istimewa

Nuryanto juga menduga, hasil pertambangan batu bara itu merupakan aktivitas ilegal, karena masih menggunakan fasilitas umum. Di mana jika jalan rusak pemerintah yang perbaiki gunakan dana dari pajak masyarakat.

"Kondisi ini jelas merugikan masyarakat banyak, tetapi kok pemerintah terkesan tutup mata membiarkan aktivitas angkutan tambang itu terus berjalan dengan aman aman saja," sebutnya.

Senada dengannya, warga Balikpapan bernama Rudi menambahkan, harusnya aktivitas itu ditindak tegas oleh aparat hukum karena telah merugikan orang banyak. Apalagi jalan tersebut juga bukan jalan koridor perusahaan tambang.

"Memang jalur itu kerap digunakan untuk kegiatan sejumlah perusahaan tetapi hanya untuk pengangkutan alat berat atau material lainnya, tetapi mereka tentu diperbolehkan karena melakukan aktivitas biasa, bukan pertambangan," katanya.

3. Apabila dibiarkan begitu saja dipastikan jalan Kariangau kembali rusak parah

Warga Keluhkan Jalan Kariangau Balikpapan yang Dilalui Truk Batu BaraIlustrasi Tambang Batu Bara (IDN Times/Aditya Pratama)

Ia menambahkan, jika kondisi ini dibiarkan begitu saja dipastikan jalan Kariangau itu kembali rusak parah. Kalau seperti ini masyarakat banyak yang terkena imbasnya.

Apalagi dua bulan ke depan ada aktivitas arus mudik lebaran Idul Fitri.

“Saya tidak mengetahui dari mana asal batu bara tersebut, tetapi mereka kerap melalui akses jalan Kariangau. Mereka bongkar muat di pelabuhan salah satu perusahaan yang lokasinya dekat dengan Pelabuhan Feri Kariangau,” tukasnya.

Dirinya khawatir, jalan yang dilalui dump truk batu bara tersebut makin rusak parah. Sehingga menjadi penghambat kelancaran arus transportasi angkutan barang dan mudik lebaran kelak baik dari dan ke Kota Balikpapan.

“Harus ada tindakan jangan dibiarkan, karena saat ini sejumlah titik jalan alami kerusakan dikhawatirkan jika dibiarkan  nanti semakin parah nanti,” pungkasnya.     

Baca Juga: Kerusakan Jalan di Kariangau Menuntut Perbaikan Segera

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya