Wilayah IKN di Sepaku Dilaporkan Masih Krisis Air Bersih 

Sembilan wilayah Sepaku belum terlayani air bersih

Penajam, IDN Times - Sejumlah kawasan di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Sepaku Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) dilaporkan masih mengalami krisis air bersih. Belum menikmati layanan air bersih Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Danum Taka (AMDT). 

Setidaknya 9 sembilan kawasan di Sepaku yang belum terlayani air bersih di PPU.     

"Enam wilayah yang telah terlayani Perumda sedangkan sembilan wilayah lainnya belum mendapatkan manfaat itu," kata Plt Asisten II Setkab PPU Nicko Herlambang saat diwawancarai IDN Times, Rabu (29/3/2023).

1. Masyarakat baru terlayani air bersih tahun 2021

Wilayah IKN di Sepaku Dilaporkan Masih Krisis Air Bersih Ilustrasi WTP milik Perumda Air Minum Danum Taka (IDN Times/Ervan)

Diungkapkannya, masyarakat di Kecamatan Sepaku baru mendapatkan layanan air bersih sekitar tahun 2021 lalu, setelah terbangun dan beroperasinya instalasi pengolahan air (IPA) atau water treatment plant (WTP) Sepaku. 

“Ada beberapa desa dan kelurahan di Sepaku yang belum terlayani pelayanan air bersih, karena belum terkoneksi jaringan pipa distribusi," kata Nicko Herlambang.

Ia membeberkan, saat ini terdapat sekitar 2.700 sambungan rumah (SR) di Sepaku yang sudah menikmati air bersih dari Perumda AMDT. SR itu berada di Desa Tengin Baru, Bumi Harapan, Bukit Raya, Sukaraja, Kelurahan Maridan, dan Kelurahan Sepaku. 

“Belum menikmati air bersih terdapat di Desa Karang Jinawi, Binuang, Telemow, Wonosari, Argo Mulyo, Sukomulyo dan Desa Semoi Dua. Sementara dua Kelurahan yakni di Pemaluan dan Mentawir juga alami nasib serupa,” ucapnya. 

Baca Juga: Tokoh PPU Kritik Mereka yang Dianggap Mengganggu Pembangunan IKN 

2. PPU sulit jangkau wilayah belum dialiri air bersih

Wilayah IKN di Sepaku Dilaporkan Masih Krisis Air Bersih Nicko Herlambang (IDN Times/Ervan)

Kabupaten PPU berharap agar masyarakat di wilayah Sepaku itu dapat merasakan manfaat langsung dari infrastruktur pendukung air bersih di IKN. Merupakan langkah dari pemerintah pusat untuk membantu daerah dalam memenuhi pelayanan dasar bagi warga Benuo Taka.

Pemkab PPU semakin sulit untuk menjangkau dan memenuhi sisa wilayah yang belum teraliri air bersih tersebut. Pasalnya, selain masalah anggaran juga karena, beroperasinya Bendungan Sepaku-Semoi.

WTP Sepaku seharusnya dapat memproduksi air bersih dengan kapasitas debit 30 liter per detik, kini terpaksa menurun jadi 20 liter per detik. Kondisi itu tentu menjadi kekhawatiran Pemkab PPU dalam mengembangkan pelayanan.

3. Minta kebijakan pemerintah pusat dan Otorita IKN

Wilayah IKN di Sepaku Dilaporkan Masih Krisis Air Bersih Bendungan Sepaku Semoi di Ibu Kota Negara Nusantara. Screenshoot akun YouTube KemenPUPR

Karena itu, Nicko meminta pendistribusian air bersih dari Bendungan Sepaku-Semoi maupun Intake Sepaku yang kini masih dalam proses pembangunan. 

Sesuai rencana, bendungan dan intake ini diperuntukkan bagi masyarakat di IKN dan Balikpapan saja. Bendungan Sepaku-Semoi, memiliki kapasitas penampungan air sebesar 11 juta meter kubik dengan debit air mencapai 2.500 liter per detik. 

“Distribusi 2 ribu liter per detik diperuntukkan bagi kawasan IKN dan 500 liter per detik untuk Balikpapan. Sementara itu, desa dan kelurahan lain tidak termasuk dalam KIPP belum menikmati air bersih tidak termasuk dalam alokasi tersebut,” urainya.

Pemkab PPU sudah menyampaikan keinginan untuk meminta alokasi penerima manfaat air bersih kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan dan Balai Prasarana Wilayah. 

“Harapan kira, seluruh masyarakat di Sepaku sudah bisa menikmati air bersih pada tahun 2024 depan,” pungkasnya.

Baca Juga: Polres PPU Bekuk Dua Warga Paser yang Kantongi Sabu

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya