Ancaman Resesi, Apa yang Harus Dilakukan Pariwisata Balikpapan?

Proyek IKN dan RDMP bantu tingkatkan kunjungan

Balikpapan, IDN Times - Ancaman resesi global 2023 kini jadi hal yang banyak diperbincangkan. Tak bisa diam saja, mulai dari tingkat pusat hingga daerah harus bersinergi mencegah keterpurukan ekonomi.

Termasuk di Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim). 

Bidang pariwisata menjadi salah satu hal yang diharapkan bisa menjadi pendongkrak perekonomian Kota Balikpapan. Karena diharapkan dapat meningkatkan perputaran uang di Kota Minyak, sebutan Kota Balikpapan. 

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Balikpapan Joko Purwanto beranggapan, resesi global ini sebagai isu yang hangat diperbincangkan industri pariwisata. Karena diakuinya, ada pelaku pariwisata yang mengalami pembatalan dari wisatawan Eropa. 

"Ini mengkhawatirkan. Tapi kami di pariwisata kiblatnya tidak hanya satu kawasan saja. Mudah-mudahan resesi tidak terjadi di Indonesia. Wisatawan tetap datang dari kawasan Asia, misalnya Cina. Juga Eropa Timur, India. Kita akan buka untuk kawasan tersebut," ungkapnya, Rabu (19/10/2022). 

1. IKN dan RDMP dongkrak kunjungan di Balikpapan

Ancaman Resesi, Apa yang Harus Dilakukan Pariwisata Balikpapan?Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kota Balikpapan, Joko Purwanto (Facebook Joko Purwanto)

Soal resesi global juga menjadi pembahasan di Musyawarah Nasional Indonesia Inbound Tour Operator Association (INTOA) yang mendatangkan wisatawan-wisatawan dari luar negeri ke Indonesia. "Mudah-mudahan kita juga berharap krisis di 2023 tidak terlalu menakutkan," tuturnya.

Berbanding terbalik dengan kekhawatiran mengenai resesi global, sebenarnya kondisi pariwisata di Balikpapan sedang mengalami kenaikan signifikan. Ini dapat dilihat dari tingkat hunian hotel yang rata-rata 90 persen sampai 100 persen. 

"Malah kebutuhan kamar pun kita kurang. Jadi yang namanya wisatawan ini sebenarnya tidak hanya melulu orang liburan. Tapi juga keperluan bisnis, pertemuan, dan sebagainya. Ini juga bentuk wisata," jelasnya. 

Balikpapan, lanjutnya, sangat menjanjikan. Apalagi dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) dan proyek refinery development master plan (RDMP) Pertamina. "Ini mendongkrak okupansi hotel itu sendiri," jelasnya. 

IKN sangat mendukung kemajuan pariwisata di Kota Balikpapan. Dirinya bersyukur, dan berharap, meskipun terjadi krisis, pembangunan IKN dan RDMP bisa terus membantu dengan meningkatkan keterisian hotel. 

Baca Juga: Pasutri Balikpapan Tewas Tertabrak Mobil yang Dikendarai Anaknya 

2. Ciptakan destinasi-destinasi wisata baru, seperti susur Teluk Balikpapan

Ancaman Resesi, Apa yang Harus Dilakukan Pariwisata Balikpapan?Pantai Lamaru Balikpapan (IDN Times/ Mela Hapsari)

Pariwisata ini, terang Joko, erat kaitannya juga dengan ekonomi kreatif. Maka selalu harus menciptakan destinasi-destinasi wisata baru, agar orang tidak bosan datang ke suatu daerah. "Ini tentunya dengan dukungan pemerintah dan stakeholder. Bagaimana kita membenahi objek wisata yang ada. Seperti pembenahan pokdarwis-pokdarwis, ditingkatkan" katanya.

Selain itu dengan terus memberikan destinasi wisata yang baru. Seperti yang akan dikembangkan di Kota Balikpapan, yakni Wisata Susur Teluk Balikpapan. "Ini jalan dalam satu hingga dia hari ke depan. Susur Teluk Balikpapan menggunakan kapal pinisi," katanya. 

Tak berhenti sampai di situ, pelaku pariwisata juga akan mengarah untuk pengembangan ke Pulau Balabalagan di Sulawesi Barat. Ini akan menjadi magnet pasar yang akan sangat luar biasa. Baik untuk domestik maupun mancanegara.

"Kita dari semua stakeholder tidak akan pernah berhenti untuk berkreasi. Bagaimana memajukan pariwisata daerah," kata pemilik Tans Borneo Travel ini. 

Kolaborasi dengan banyak pihak harus terus dilakukan demi percepatan di industri pariwisata ini. Harapannya, agar Balikpapan tidak kalah dengan daerah lain. Bagaimana bisa berinovasi, membuat destinasi wisata baru. "Karena kalau itu-itu saja orang akan bosan dan akhirnya ditinggalkan," imbuhnya. 

Ia mencontohkan, dengan wisata menggunakan kapal pinisi. Misalnya ada kunjungan ke IKN, bisa menyempatkan menginap di kapal tersebut. Ini jadi salah satu bentuk upaya agar perputaran uang di Balikpapan terus terjadi. 

3. Yakini tak akan ada gelombang PHK di industri pariwisata

Ancaman Resesi, Apa yang Harus Dilakukan Pariwisata Balikpapan?Ilustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, diyakininya resesi global tak akan banyak berpengaruh pada industri pariwisata. Apalagi sampai terulang di masa COVID-19, terjadi banyak pemutusan hubungan kerja (PHK). "Bahkan karyawan yang sempat dirumahkan kini sudah kembali diaktifkan," ujarnya. 

Ia berharap dengan adanya pariwisata ini, perputaran uang di Balikpapan akan membantu mengurangi inflasi di Kota Balikpapan. "Semakin banyak kita berpromosi untuk mendatangkan orang di Balikpapan, walau bersifat lokal, maka akan membantu mengurangi inflasi Balikpapan," tandasnya.

Baca Juga: Marak Anjal di Jalanan, Kasatpol PP Balikpapan: Jangan Diberi Uang

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya