BMKG Beberkan Penyebab Hujan Es yang Terjadi di Kabupaten Paser

Termasuk cuaca ekstrem, terjadi di lingkup kecil dan singkat

Balikpapan, IDN Times - Fenomena hujan es yang terjadi Selasa (2/3/21) sore kemarin di Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur sempat membuat heboh warga setempat. Sejumlah warga bahkan merekam momen istimewa tersebut dan membagikan di media sosial.

Mereka tampak memungut serpihan es yang jatuh di jalan. Kejadian ini tepatnya di Desa Pait dan Desa Semuntai, Kecamatan Long Ikis. Sebelumnya kawasan tersebut memang diguyur hujan sangat lebat disertai angin. 

IDN Times pun menghubungi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan, yang bertugas memantau Balikpapan dan sekitar Kalimantan Timur termasuk Kabupaten Paser. Fenomena hujan es ini memang terjadi meski durasinya hanya sebentar.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I, Balikpapan, Erika Mardiyanti menjelaskan, hujan es ini hanya terjadi di lingkup kecil saja. Selain itu durasinya pun pendek.

Ia menjelaskan, dari analisa sementara pihaknya, berdasarkan citra satelit cuaca Himawari-8, produk IR (Infrared) Enhanced menunjukkan suhu puncak awan di wilayah kejadian pada 2 Maret pukul 17.00 -17.30 WITA berkisar antara -62°C sampai dengan -75°C. 

Suhu terdingin terjadi tepat pada saat puncak hujan, terjadi yakni sore hari. Maka satelit cuaca menangkap memang terjadi pembentukan awan Cumulonimbus (Cb) yang sangat signifikan di wilayah terjadinya hujan lebat. 

"Kalau berdasarkan Citra Radar Cuaca, terlihat adanya tutupan awan konvektif yang signifikan di hari itu, pukul 17.00 - 17.30 WITA. Hal ini ditunjukkan citra CMAX dengan nilai dBZ berkisar antara 28-48 dBZ. Semakin tinggi nilai dBZ maka semakin signifikan pula awan konvektif yang teramati," terang Erika saat dihubungi IDN Times pada Rabu (3/3/21). 

1. Hujan es termasuk fenomena cuaca ekstrem

BMKG Beberkan Penyebab Hujan Es yang Terjadi di Kabupaten PaserPrakiraan Cuaca Kabupaten Paser pada 3 Maret 2021. (BMKG Balikpapan)

Ia menjelaskan, sebenarnya hujan es adalah hal biasa dalam fenomena alam. Hujan es biasa terjadi karena awan Cumulonimbus (CB). Hujan es ini adalah hujan yang turun disertai butiran es padat dan termasuk dalam fenomena cuaca ekstrem. 

Hujan es dapat terjadi jika ada pembentukan awan Cumulonimbus (CB) yang signifikan. Awan ini terdiri dari 3 macam partikel, yakni butir air, butir air super dingin, dan partikel es.

"Nah saat kejadian itu memang teridentifikasi adanya awan CB signifikan di lokasi kejadian melalui radar cuaca," terangnya. 

Selain itu, ia juga menjelaskan, updraft dan downdraft adalah gerakan udara naik-turun yang terdapat di dalam awan CB. Updraft yang cukup kuat dapat membawa uap air naik hingga mencapai ketinggian dimana suhu udara menjadi sangat dingin hingga uap air membeku menjadi partikel es. 

Partikel es dan partikel air super dingin akan teraduk oleh updraft dan downdraft hingga membentuk butiran es yang semakin membesar. Ketika butiran es sudah terlalu besar, maka updraft tidak akan mampu lagi mengangkatnya sehingga butiran es akan jatuh ke permukaan bumi menjadi hail/hujan es.

Strong updraft di lokasi kejadian dapat terbentuk oleh pemanasan matahari yang intens pada pagi hingga siang hari, pun juga dapat terbantu oleh topografi lokasi kejadian.

Baca Juga: Pengajar Balikpapan Terima Vaksin COVID-19, Guru Akhirnya Bisa Lega

3. Mengetahui freezing level

BMKG Beberkan Penyebab Hujan Es yang Terjadi di Kabupaten PaserButiran es sebesar kerikil ini berjatuhan saat fenomena hujan es terjadi di Long Ikis 2 Maret 2021. (Dok. IDN Times/ Istimewa)

Freezing level adalah level ketinggian dimana suhu udara bernilai nol derajat Celsius. Pada ketinggian ini, butiran air umumnya akan membeku menjadi partikel es. Di indonesia, freezing level umumnya berada pada ketinggian antara 4,5 sampai 5 kilometer di atas permukaan laut. 

Namun, pada saat terjadi fenomena hujan es, freezing level bisa turun lebih rendah dari ketinggian normalnya. Hal ini akan menyebabkan butiran es yang jatuh tidak sempat mencair dalam perjalanannya menuju permukaan bumi.

"Dalam kasus hujan es di Kecamatan. Long Ikis, perlu data dan waktu lanjutan untuk dapat mengetahui berapa ketinggian freezing level pada saat kejadian, yang umumnya mengalami penurunan," imbuhnya. 

4. Peringatan dini cuaca Kaltim 3 sampai 5 Maret

BMKG Beberkan Penyebab Hujan Es yang Terjadi di Kabupaten PaserIlustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Ditambahkannya, dalam tiga hari kedepan sejumlah wilayah di Kalimantan Timur masih berpotensi mengalami hujan lebat disertai kilat dan angin kencang dengan durasi singkat. Lokasi ini meliputi Tanah Grogot, Long Apari dan Laham, Samarinfa, Balikpapan, Karangan, Loa Janan Ilir serta Tenggarong pada 3 Maret.

Kemudian pada 4 Maret yakni Long Apari pada pagi hari, Tanah Grogot, Sangatta, Long Bangun, dan Bongan.

Baca Juga: Terombang-ambing di Teluk Balikpapan, 20 WNA Ukraina Berhasil Selamat

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya