Jadi Penyangga IKN, Balikpapan Siapkan Perda Sistem Kesehatan

Tetap gencarkan vaksinasi meski sudah lampaui 100 persen

Balikpapan, IDN Times - Kota Balikpapan, Kalimantan Timur digadang-gadang menjadi salah satu kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN) yang bakal digeruduk para pendatang. Tak hanya dari segi kependudukan, tapi dari segi kesehatan juga patut dipersiapkan. 

Apalagi menyangkut pandemik COVID-19, Kota Minyak, sebutan Balikpapan, menjadi salah satu daerah luar Pulau Jawa dan Bali yang penanggulangannya cukup pesat. Vaksinasi dikejar bahkan kini telah melampaui 100 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty menyebutkan, dukungan dari pihaknya yakni melalui program Sistem Kesehatan Daerah (SKD). 

"Ini dukungan kami, saat ini sedang kami persiapkan. Akan dibuat bersama DPRD Balikpapan dalam bentuk regulasi peraturan daerah," ungkap Andi Sri Juliarty, Jumat (18/3/2022) ditemui usai menghadiri Kongres Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) XXVII di Hotel Grand Senyiur Balikpapan.

1. SKD sebagai transformasi kesehatan Kota Balikpapan

Jadi Penyangga IKN, Balikpapan Siapkan Perda Sistem KesehatanIlustrasi rumah sakit. (IDN Times/Arief Rahmat)

Andi Sri Juliarty yang akrab disapa Dio, menjelaskan, SKD ini bakal memuat banyak bagian, antara lain seperti yang disampaikan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Dante Saksono Harbuwono saat memberi sambutan dalam Kongres PDGI XXVII. 

"Yakni transformasi sistem kesehatan. Jadi tentu saja Balikpapan harus bersiap," ungkapnya.

Sampai saat ini Balikpapan telah didukung oleh banyak rumah sakit yang tersedia. Selain itu layanan teknologi kesehatan di sejumlah rumah sakit di kota Balikpapan juga sudah semakin canggih. 

"Intinya Balikpapan harus bersiap sebagai penyangga IKN, termasuk dalam hal kesehatan," kata Dio. 

Baca Juga: Hujan Semalaman, Balikpapan Dikepung Banjir

2. Tetap lakukan percepatan vaksinasi, terutama bagi lansia

Jadi Penyangga IKN, Balikpapan Siapkan Perda Sistem KesehatanProses vaksinasi para lansia dan pra lansia di Balikpapan Kaltim, Rabu (9/6/2021). (IDN Times/Hilmansyah)

Berkaitan dengan penanganan pandemik COVID-19, Wamenkes juga menyampaikan agar Balikpapan terus melakukan percepatan vaksinasi. Walaupun saat ini capaian Balikpapan sudah tertinggi di Kalimantan Timur.

"Namun memang masih ada beberapa yang belum divaksin juga. Terutama percepatan vaksin untuk lansia," kata Dio pada awak media.

Lansia kini untuk dosis satu sudah mencapai 80 persen, sementara dosis dua di 74 persen. Untuk booster mencapai 22 persen.

"Wamenkes juga mengetahui data-data kami ini. Karena setiap data masuk ke pusat, dan memang masih ada kasus kematian," jelasnya. 

Oleh karena itu meskipun terjadi penurunan kasus, apabila masih ada kematian maka masih dianggap perlu untuk melakukan pembenahan.

"Capaian vaksinasi Balikpapan total 115 persen dosis satu. Memang sudah lebih dari 100 persen, namun di Balikpapan kan banyak pendatang yang menggunakan surat keterangan domisili," katanya. 

3. Target perda SKD tahun 2023

Jadi Penyangga IKN, Balikpapan Siapkan Perda Sistem KesehatanIlustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Terkait transformasi kesehatan Kota Balikpapan secara menyeluruh, selain dalam persiapan pembuatan Perda SKD, juga dilakukan penguatan sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan. "Juga Mulai mengembangkan digitalisasi kesehatan," katanya.

Perda tersebut saat ini sedang dalam penyusunan oleh bagian akademis. Ditargetkan tahun 2023 bisa disahkan sebagai peraturan daerah. "Tahun depan masuk ke perda," tandasnya.

Baca Juga: Tes Antigen Tak Wajib, Penumpang Bandara Balikpapan Mulai Meningkat

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya