Kasus Positif COVID-19 pada Anak di Balikpapan Melonjak Usai Lebaran

PTM tetap akan dilaksanakan sesuai protokol kesehatan

Balikpapan, IDN Times - Perkembangan kasus COVID-19 pasca Idulfitri di Balikpapan akan terus dipantau sampai sepekan ke depan. Saat ini Satgas Penanganan COVID-19 Balikpapan akan lebih fokus mengawasi pintu masuk jalur udara dan laut. 

Pengawasan antara lain dengan melakukan tes antigen pendatang yang tak bisa menunjukkan hasil tes mereka. Menurut Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, dari hasil tes antigen sejumlah pendatang telah dinyatakan negatif. 

Namun status orang dalam pengawasan atau ODP dikenakan pada pendatang dan pemudik. Sehingga mereka dipantau satgas di tingkat RT. "Jadi pendatang silakan lapor RT," ungkap Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dalam pres rilis di BSSC Dome Sabtu (22/5/21). 

1. Satgas masih memantau kluster Lebaran sampai pekan depan

Kasus Positif COVID-19 pada Anak di Balikpapan Melonjak Usai LebaranWali Kota Balikpapan Rizal Effendi (IDN Times/Mela Hapsari)

Rizal menjelaskan, saat ini hasil negatif antigen pendatang pun belum bisa menjamin virus corona tak bakal menyebar di Balikpapan karena ada masa inkubasi yang harus dipantau. PPKM Mikro tingkat RT jadi sangat penting untuk memonitor mereka yang pulang mudik atau pendatang.

"Kan antara 7 sampai 14 hari. Kalau tidak ada reaksi apa-apa maka cukup aman. Kami belum dapat memastikan sekarang," katanya.

Namun menurut dia sebenarnya memang ada juga kasus yang menunjukkan indikasi usai Lebaran. "Yaitu meningkatnya anak yang terkonfirmasi positif," ungkapnya.

Ia meyakini, suasana Idulfitri di rumah yang menjadi penyebab anak-anak banyak yang terkonfirmasi positif COVID-19. 

Baca Juga: UMKM Balikpapan Cake Salakilo Berkembang dengan Jasa Marketplace

2. Kasus positif pada anak menonjol usai lebaran, tak berdampak pada rencana pembelajaran tatap muka

Kasus Positif COVID-19 pada Anak di Balikpapan Melonjak Usai LebaranKepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty. (IDN Times/ Fatmawati)

Untuk kasus anak, Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan Andi Sri Juliarty menambahkan, memang mulai menonjol. Beberapa terakhir ini selalu ada kasus baru yang terjadi pada anak-anak. 

"Kasusnya 7, tambah 8, tambah 11, hari ini 5. Kami lihat kasus ini menonjol. Karena sebelum Lebaran tidak ada, hanya satu sampai dua," sebut Dio, sapaan akrabnya.

Kejadian penularan COVID-19 kepada anak-anak ini diduga terjadi di tingkat keluarga yang tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik. 

"Di rumah banyak yang membuka masker karena merasa saudara atau anak sendiri," sebutnya. 

Kendati begitu menurutnya ini tidak berdampak pada rencana pembelajaran tatap muka (PTM), karena untuk pembelajaran tatap muka segala persiapan sudah dilakukan. Terutama protokol kesehatan. 

"Masuk sekolah harus cuci tangan, duduk diatur, guru sudah divaksin. Jadi makan lebih disiplin di sekolah. Jadi intinya kedisiplinan. Kalau di rumah memang lebih kendor," katanya.

3. Penumpang jalur laut kebanyakan bukan tujuan Balikpapan

Kasus Positif COVID-19 pada Anak di Balikpapan Melonjak Usai LebaranPenumpang angkutan laut di Pelabuhan Semayang Balikpapan yang akan mudik merayakan libur natal dan tahun baru ke sejumlah wilayah di Indonesia Timur, Senin (14/12/2020). (IDN Times/Hilmansyah)

Terkait penumpang dari luar daerah, terutama jalur laut, dijelaskannya, kebanyakan sebenarnya bukan tujuan ke Balikpapan. "Mereka tujuannya ke daerah lain hanya saja turunnya di Balikpapan. Ada yg kerja di perkebunan," terangnya.

Sebelumnya Dinkes Balikpapan mengambil sampel rapid test antigen penumpang kapal sebanyak 15 orang dari target 50 orang. Padahal, penumpang yang ada mencapai 600 orang.

"Karena memang banyak yang tujuan luar Balikpapan. Banyak dari mereka juga sudah rapid antigen kan. Kan kami tidak dobel tesnya kalau sudah antigen," bebernya. 

Sementara beberapa penumpang yang dites antigen ada yang hanya membawa hasil GeNose, ada juga yang memang belum tes dari daerah asal. 

"Yang tidak tes kebanyakan sopir. Mereka bawa mobil barang. Katanya sih tidak bawa karena katanya takut ketinggalan kapal. Karena mengurus masuknya mobil ke kapalnya saja lama," jelasnya.

Baca Juga: Balikpapan Vaksinasi 2 Ribu Guru Jelang Proses Belajar Langsung

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya