Radio di Balikpapan akan Bertahan  dengan Manfaatkan Digital

Sajikan tayangan untuk usia muda hingga lanjut

Balikpapan, IDN Times - Industri radio masih bisa bertahan di sejumlah daerah, salah satunya di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim). Sebut aja Radio Onix, SmartFM, KPFM, IDC, Gemaya dan lainnya, masih dapat dinikmati hingga kini. 

Kendati mengalami persaingan berbagi platform informasi digital, radio rupanya masih memiliki peminat atau pendengar. 

IDN Times sempat berbincang degan CEO Onix Radio Balikpapan Krishna Galih Mahendra Putra. Pria ini yakin keberadaan media digital jadi motivasi untuk berinovasi.  

"Sekarang nggak lagi cuma siaran aja, tapi ada juga yang kami kembangkan. Siaran tapi menggunakan visual juga. Makanya di era seperti sekarang, kami susah nggak, gampang juga nggak," kata Krishna.

1. Berinovasi dan manfaatkan perkembangan digital

Radio di Balikpapan akan Bertahan  dengan Manfaatkan DigitalRuang studio siar Onix Radio Balikpapan. Foto istimewa

Sebagai pelaku industri radio, tak lepas dari ide kreatif yang tak ada habisnya. Terus melakukan inovasi dan mengembangkan nilai dari tiap produknya, hal ini yang diakuinya bisa membuat Radio Onix bertahan.

"Mungkin di Kalimantan tidak banyak radio visual, kami ini salah satunya. Kami kolaborasikan siaran dan visual. Jadi kami bisa juga live Instagram misalnya," ungkapnya.

Dahulu, pakem radio hanyalah untuk didengarkan tanpa melihat orang. Sekarang dirinya menambahkan juga visual. Perkembangan digital sebenarnya bisa membantu dirinya mempertahankan radio yang ia besarkan.  

Malah, dengan adanya tayangan secara visual bisa mengarahkan publik untuk mendengarkan siaran radio tersebut. Dan saat ini program Onix  terus mengembangkan secara visual. 

"Kita setiap siaran pun mengajak audience untuk menyaksikan kita di YouTube ataupun Instagram," jelasnya.

Baca Juga: Komplotan Perampok Rumah Mewah Balikpapan, Juga Beraksi di Malaysia 

2. Sasar anak muda, juga tetap sajikan tayangan untuk usia lanjut

Radio di Balikpapan akan Bertahan  dengan Manfaatkan DigitalRuang studio siar Onix Radio Balikpapan. Foto istimewa

Krishna membeberkan, dua segmen Onix yang memiliki cukup banyak pendengar atau adalah program Onix Pagi-Pagi dan Radio Sore. Dua segmen yang jadi teman berangkat dan pulang kerja. 

Onix memiliki cukup banyak segmen usia, 17 hingga 45 tahun. Menurutnya, cara menarik perhatian anak muda adalah melalui sosial media. Sementara untuk menarik perhatian pendengar usia lanjut, ada segmen yang menampilkan lagu-lagu klasik. 

"Bahkan pendengar biasa sampai usia 50 tahun," katanya.

Menurutnya, jika ada anggapan bahwa radio itu "mati segan hidup tak mau", ini sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Karena saat ini radio masih cukup banyak pendengarnya.

"Saya tanya ke mereka, di mobil dengarkan apa? Sebenarnya masih cukup banyak pendengar, terutama yang secara rutin menggunakan mobil," katanya. 

Menurutnya, kendati banyak yang mempertanyakan eksistensi radio, secara tidak sadar banyak juga orang yang menjadi pendengar setia radio.

Maraknya media digital, diakuinya sempat mengancam keberlanjutan industri radio. Namun pada prosesnya menjadi sebuah keuntungan di mana platform digital memudahkan promosi-promosi. 

"Pada akhirnya malah terbantu juga dengan platform digital. Setelah diskusi malah itu kami jadikan salah satu tambahan," jelasnya. 

3. Radio diyakini mampu bertahan di tengah kondisi saat ini

Radio di Balikpapan akan Bertahan  dengan Manfaatkan DigitalIDN Times/Debbie Sutrisno

Krishna mengatakan, radio merupakan teknologi informasi yang ditemukan sebelumnya masanya televisi. Saat itu pun, ketika televisi muncul, ada pula asumsi di mana masa kejayaan radio akan berakhir. 

Namun sampai kini pun radio masih bisa bertahan. Perkembangan radio kerap menjadi media penyiaran berita. 

Onix Radio berdiri sejak 2011. Dengan saluran FM saat-saat ini memudahkan pendengar, dan kualitasnya sudah sangat baik. Ia meyakini radio tidak akan mati, karena kerap menjadi salah satu teman saat sendirian. 

Perubahan konsep siaran yang ia lakukan juga mengacu pada lifestyle, dengan bahasa, gaya dan kata-kata.

"Tidak bisa dipungkiri memang Onix ini lebih ke anak muda, tanpa meninggalkan pendengar usia lanjut yang ingin bernostalgia," terangnya. 

Onix berupaya mengakomodasi pendengar di semua usia. Juga terus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan zaman.

"Dan kita kan ada dasar hukumnya, makanya kami juga tetap mempertahankan kualitas apa yang kami sajikan. Misalnya pemberitaan," katanya. 

Dengan kehadiran radio pun, sebenarnya ingin menjadi salah satu cara untuk menjembatani masyarakat dengan pemerintah atau banyak pemangku kepentingan. Selain mereka juga bisa mendapatkan hiburan dan edukasi.

4. Penyiar tetap bertahan karena passion

Radio di Balikpapan akan Bertahan  dengan Manfaatkan DigitalRuang studio siar Onix Radio Balikpapan. Foto istimewa

Salah seorang penyiar radio yang masih aktif Rega mengatakan, pilihan profesinya memang unik. Penyiar radio adalah menjadi sebuah passion dan hobi.

Menjadi broadcaster, dirinya tak pernah puas dan terus berusaha belajar. 

Kendati diakuinya ada saja tantangan, namun yang mesti dilakukan adalah terus mengasah kreativitas dalam keadaan apa pun. 

"Dan yang pastinya untuk menjalin chemistry antara penyiar dengan pendengar, beberapa hal yang bisa disiapkan seperti referensi yang baik. Yang terpenting adalah memberi atmosfer positif dan fresh untuk pendengar," ujarnya.

Baca Juga: Demi Pemerataan, Balikpapan Bangun Rumah Sakit di Pemukiman Nelayan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya