Satgas Belum Pastikan Varian Baru COVID-19 Sudah Masuk Balikpapan

Kasus baru COVID-19 di Balikpapan bertambah lagi

Balikpapan, IDN Times - Kasus positif COVID-19 di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, bertambah 111 pasien pada Senin (1/2/2021). Dari jumlah itu, 65 orang mengalami gejala, 19 OTG, 24 dari perluasan tracing kontak, dan 3 pasien lainnya dari hasil tes antigen dilanjutkan swab.

Selain itu, hari ini Satgas COVID-19 Balikpapan juga mengumumkan ada 171 orang dinyatakan sembuh dari corona, serta dua pasien meninggal dunia.

"Ada dua dokter dan satu tenaga kesehatan terpapar," kata Ketua Satgas sekaligus Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, Senin.

1. Tempat tidur perawatan pasien di Balikpapan tersisa 21 unit

Satgas Belum Pastikan Varian Baru COVID-19 Sudah Masuk BalikpapanIlustrasi seorang pasien COVID-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty atau Dio menambahkan, dari seluruh rumah sakit perawatan pasien COVID-19, jumlah tempat tidur sebanyak 492 unit. Saat ini, 430 di antaranya sudah terisi. 

Untuk mengantisipasi penambahan pasien yang dirawat, Dio menerangkan, Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan kembali melakukan penambahan tempat tidur. 

"Hari ini RSKD menambah bed untuk isolasi perawatan COVID-19 lagi, yaitu 21 unit," terangnya. Sementara untuk ketersediaan ICU, dari total 38 unit, 34 sudah terisi. Yang tersisa adalah 2 ICU anak dan 2 dewasa.

2. Vaksinasi nakes di Balikpapan mencapai 66,27 persen

Satgas Belum Pastikan Varian Baru COVID-19 Sudah Masuk BalikpapanKepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarti (IDN Times/ Haikal)

Dio juga menjelaskan, hingga 1 Februari ini capaian vaksinasi adalah 66,27 persen dari target 4.685 penyuntikan vaksin untuk tenaga kesehatan. Kata Dio, ada 355 orang yang belum jadi divaksinasi lantaran mereka rata-rata mengalami hipertensi. 

"Jadi kami diberi kesempatan lagi oleh Dinkes Provinsi untuk pelaksanaan vaksin nakes ini. Nanti yang belum jadi vaksin dicek kesehatannya lagi lalu menyusul divaksin jika memungkinkan," terangnya.

Baca Juga: COVID-19 Tambah 201 Kasus, Wali Kota Balikpapan Tetapkan PPKM Jilid II

3. Kadis Kesehatan menduga pelaku perjalanan dari Pulau Jawa bisa bawa virus baru ke Balikpapan

Satgas Belum Pastikan Varian Baru COVID-19 Sudah Masuk BalikpapanKepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarti (IDN Times/Hilmansyah)

Sementara itu, Dio juga menganulir komentar yang dia sampaikan sebelumnya tentang varian baru COVID-19 bernama D614G. Kata dia, di Balikpapan belum ada ahli yang dapat menjelaskan secara pasti jenis virus yang menjangkiti para pasien.

Namun ia menyebut, Kementerian Kesehatan telah menunjuk 13 laboratorium biomolekuler untuk melakukan penelitian.

"Kemarin kami video conference bersama Pak Luhut. Beliau menyampaikan untuk meningkatkan kewaspadaan karena diduga virus bermutasi sudah terjadi di Indonesia. Ini juga berdasarkan hasil dari 13 laboratorium tersebut," beber Dio.

Dio menyebut, apa yang disampaikannya berdasar data umum secara nasional tentang sifat virus varian baru yang menyebar lebih cepat. "Di Balikpapan belakangan ini kita bisa melihat kenaikan kasus sangat cepat dibandingkan dulu. Ketika ditemukan satu kasus misal di keluarga atau perkantoran, persebaran virusnya sangat cepat," kata dia. 

Bahkan, tambah Dio, klaster COVID-19 yang terjadi belakangan ini sangat cepat menyebar hingga mencapai belasan orang. Apalagi Balikpapan adalah kota terbuka yang merupakan pintu gerbang.

"Orang dari Pulau Jawa bisa membawa virus jenis baru ini ke sini. Jadi bisa jadi ini virus jenis baru, walaupun laboratorium tidak mengambil sampel ke masyarakat Balikpapan," tandasnya.

Baca Juga: COVID-19 Melonjak, RSKD Balikpapan Tambah 40 Tempat Tidur dan Nakes 

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya