Antisipasi Penyakit Rabies di Lima Kecamatan Banjarmasin

Sebulan sekali amankan anjing liar

Banjarmasin, IDN Times - Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi 10 daerah di Indonesia yang mengalami kasus rabies. Lalu bagaimana dengan Kota Banjarmasin mengenai kasus yang ditularkan dari anjing itu?

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin M Ramadhan, sejauh ini belum ada laporan kasus penyakit rabies di wilayahnya. Meskipun itu, pihaknya siap siaga dengan menyiapkan vaksin penanganan virus rabies itu.

"Saat ini masih belum ditemukan kasus rabies di Kota Seribu Sungai. Tapi kita berhati-hati dan antisipasi," bebernya, Selasa (11/7/2023).

1. Antisipasi rabies di lima kecamatan

Antisipasi Penyakit Rabies di Lima Kecamatan BanjarmasinKadinkes Kota Banjarmasin, M Ramadhan.

Ramadan melanjutkan, langkah antisipasi rabies pihaknya telah membentuk lima puskesmas center rabies sejak tahun 2022. Lima puskesmas center itu, merupakan perwakilan dari lima kecamatan di Banjarmasin. 

Mereka bertindak melakukan tindakan profilaksis atau pencegahan infeksi dengan obat kepada korban yang terkena gigitan atau cakaran dari hewan yang terduga infeksi rabies. 

Lima puskesmas center rabies itu yakni Puskesmas Kuin  Raya Banjarmasin Barat, Puskesmas Cempaka Banjarmasin Tengah, Puskesmas Terminal Banjarmasin Timur, Puskesmas Baru Banjarmasin Selatan, dan Puskesmas Sungai Jingah Banjarmasin Utara.

Kemudian, selain puskesmas center ada satu Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Suriansyah untuk rujukan medis dari kasus rabies.

Baca Juga: Sungai Lulut dan Kndaung di Banjarmasin akan Dinormalisasi

2. Sebulan sekali amankan anjing liar

Antisipasi Penyakit Rabies di Lima Kecamatan BanjarmasinPetugas Damkar Kota Banjarmasin.

Sementara, Dinas Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran Kota Banjarmasin pun aktif mengantisipasi penyebaran penyakit rabies. Seperti dengan mengamankan anjing liar di berbagai titik di kota.

Sedikitnya sebulan sekali ada anjing yang diamankan yang melalui aduan masyarakat. Pada umumnya anjing di Kota Banjarmasin adalah anjing yang tidak membahayakan orang.

Tapi, anjing liar itu kerap meresahkan karena menghambur-hamburkan sampah, kemudian kotorannya sembarangan.

"Anjing liar di Banjarmasin kerap meresahkan warga. Tapi tidak menggigit, melainkan sering menghamburkan sampah. Kalau sebulan palingan ada sekali kami mengamankan anjing," tutur Personel Damkar Banjarmasin Adam.

3. Rutin memberikan vaksin kepada hewan peliharaan

Antisipasi Penyakit Rabies di Lima Kecamatan BanjarmasinIlustrasi rabies. Seorang dokter hewan menyuntikkan vaksin rabies pada seekor kucing piaraan yang dibawa ke Puskeswan Tambangan Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Kepala Seksi Medik Veteriner Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin drh Anang Dwijatmiko menyampaikan, pihaknya rutin melakukan giat vaksinasi hewan peliharaan. 

Tentunya pemeriksaan rutin juga dilakukan pihaknya, kepada hewan liar yang dianggap mengganggu masyarakat akan ditindaklanjuti. 

"Ya Agustus nanti kami akan lakukan kembali pemeriksaan dan pemberian vaksinasi hewan peliharaan," tutupnya.

Baca Juga: Warga Banjarmasin Keluhkan Terputusnya Jalan Titian di Teluk Tiram 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya