Festival Kain Sasirangan di Banjarmasin 

Pemerintah daerah mengampanyekan kain lokal Balikpapan

Banjarmasin, IDN Times - Peninggalan asli budaya Suku Banjar "kain sasirangan" dikampanyekan lewat Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF). Pemerintah Kota Banjarmasin sudah tujuh kali menggelar BSF dalam rangka menggairahkan penggunaan kain sasirangan di antara masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Artis Pasha Ungu pun turut meriahkan gelaran BSF di halaman Siring Menara Pandang Tendean, Kota Banjarmasin, Jum'at (10/03/2023).

1. Bangga mengenakan kain sasirangan

Festival Kain Sasirangan di Banjarmasin Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, Jumat (10/3/2023). (IDN Times/Hamdani)

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina sudah menerbitkan surat edaran yang meminta warganya bangga mengenakan kain sasirangan. Terutama dalam menghadiri pagelaran BSF di Banjarmasin. 

"Ayo bangga dengan produk lokal yakni memakai kain sasirangan dengan itu kain bisa semakin disenangi dan dikenal hingga mendunia," katanya. 

Ibnu berharap pameran Bazar Expo kain sasirangan dapat meningkatkan kemasyhuran kain asli Banjarmasin. Ia pun berharap agenda BSF semakin ramai dikunjungi, baik dari warga Banjarmasin maupun warga luar kota.

"Ini bagian dari ikhtiar kita, agar semua masyarakat melestarikan adat budaya Banjar. Mewariskan kepada generasi setelah kita dan menjadi kebanggaan ketika memakai kain sasirangan," tambahnya.

Baca Juga: Pemkot Banjarmasin Resmikan Pembangunan Museum Senilai Rp3,8 Miliar

2. Lomba kreasi motif sasirangan

Festival Kain Sasirangan di Banjarmasin Peninggalan asli budaya Suku Banjar "kain sasirangan" dikampanyekan lewat Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF), Jumat (10/3/2023). (IDN Times/Hamdani)

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Banjarmasin Ichrom Muftezar mengatakan, pihaknya menggelar lomba pembuatan motif kain sasirangan sesuai tema panitia. Lomba ini dimaksudkan untuk meningkatkan kreativitas dan mengapresiasi kreativitas para pengrajin.

"Insya Allah yang juara 1 nanti akan ikut serta dalam lomba desain motif sasirangan tingkat provinsi," ujarnya.

Ia mengharapkan, pagelaran BSF secara bertahap mampu memopulerkan keberadaan kain sasirangan di dunia luar. Di mana akan berdampak positif terhadap perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Banjarmasin. 

3. Pagelaran BSF di Banjarmasin sudah terpenuhi

Festival Kain Sasirangan di Banjarmasin Peninggalan asli budaya Suku Banjar "kain sasirangan" dikampanyekan lewat Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF), Jumat (10/3/2023). (IDN Times/Hamdani)

Ichrom mengungkapkan ke 83 stand yang disiapkan dalam acara BSF ke-7 ini telah terpenuhi seluruhnya.

"Jadi di dalam tenda roder ada 16 stand yang ditempati oleh seluruh Dekranasda kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, serta Dekranasda Provinsi, serta Dinas perdagangan dan perindustrian Prov Kalsel," jelasnya.

Kemudian untuk di bagian luar ada 36 tenda yang diisi Pemkot Banjarmasin, Darma Wanita, Pokdarwis, UP2K, serta 57 IKM binaan Pemkot Banjarmasin, lalu juga ada 31 tenda yang disiapkan untuk food and beverage di dekat panggung.

Baca Juga: Tenteng Senjata Tajam, Pemuda Gondrong Diamankan di Banjarmasin Tengah

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya