Siswa SMA di Banjarmasin Tega Tusuk Teman Sekolah hingga Kritis

Pelaku diduga menjadi korban perundungan 

Banjarmasin, IDN Times - Praktik perundungan berujung masalah hukum terjadi di SMAN 7 Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Senin 31 Juli 2023 07.00 Wita.  Kerap menjadi korban perundungan, hingga ARR (15) nekat menusuk temannya satu sekolah sebanyak tiga kali dengan menggunakan senjata tajam. 

Korban inisial MR (15) pun dilaporkan sempat kritis hingga sekarang sudah membaik. Ironisnya, peristiwa nahas tersebut terjadi di dalam kelas di mana keduanya yang saling kenal ini akan mengikuti upacara pengibaran bendera di SMAN 7 Banjarmasin.

Kasusnya viral di media sosial.

1. Penusukan terekam CCTV sekolah

Siswa SMA di Banjarmasin Tega Tusuk Teman Sekolah hingga Kritisilustrasi CCTV (pexels.com/Free Stock)

Terungkapnya video penusukan senjata tajam ini terekam dalam kamera CCTV milik sekolah. Rekaman video kejadian di ruang kelas ini akhirnya beredar luas di sosial media.

Dalam video itu tampak pelaku tiba-tiba menemui korban yang saat itu duduk paling belakang dan langsung saja menghujani tusukan dengan pisau.

Tusukan itu mengenai lengan dan perut samping. Setelah puas, pelaku langsung keluar kelas dan diamankan Polantas karena terlihat membawa pisau berlumur darah dan diamankan ke Mapolresta Banjarmasin.

2. Pelaku diamankan di Polresta Banjarmasin

Siswa SMA di Banjarmasin Tega Tusuk Teman Sekolah hingga KritisIlustrasi, tersangka. Shutterstock

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Komisaris Polisi Thomas Afrian, pelaku telah diamankan ke kantornya sesaat terjadinya peristiwa penusukan teman sekolahnya itu.

Ia mengungkapkan, pelaku nekat menganiaya korban karena dendam kerap menjadi sasaran perundungan di sekolah. Hingga akhirnya ia nekat melampiaskan dengan menganiaya dengan senjata tajam. 

"Pelaku masih kita amankan, dan atas pengakuannya bahwa motifnya itu karena sakit hati," katanya.

Baca Juga: Event Job Fair Memperoleh Respons Positif dari Warga Banjarmasin

3. Kondisi korban membaik

Siswa SMA di Banjarmasin Tega Tusuk Teman Sekolah hingga KritisIlustrasi perundungan. IDN Times/Mardya Shakti

Sementara itu, kondisi korban terlihat sudah mulai membaik. Menurut, Syahreza, kerabat orangtua korban, bahwa MR sudah siuman dan bicara sedikit-dikit.

Namun belum bisa diajak komunikasi.

Kata Reza, MR rencananya akan dilakukan operasi karena dikhawatirkan ada luka bagian dalam yang tidak terlihat USG. Ia pun menggambarkan, bahwa lukanya ada tiga bagian yakni di lengan dan dua di perut.

Bagian perut bawah yang paling parah. Ia berharap kesehatan anak segera membaik dan bisa beraktivitas seperti biasa. Kemudian untuk kasus hukumnya, ia juga berharap agar bisa ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku.

"Tadi pagi korban sudah siuman, tapi kata dokter luka tusukannya cukup dalam dan akan dilakukan operasi apabila ada luka bagian dalam," katanya.

4. Orangtua korban minta keadilan

Siswa SMA di Banjarmasin Tega Tusuk Teman Sekolah hingga KritisIlustrasi perundungan (IDN Times/Sukma Shakti)

Orangtua korban melalui kuasa hukumnya Kurniawan menambahkan, kasusnya telah dilaporkan ke Polresta Banjarmasin sejak tadi malam. Menurunnya, bahwa pelaku berbuat kejam itu atas perencanaan di mana ditemukan alat bukti senjata tajam. 

"Pelaku kami tuntut dengan pasal 340 KUHP atau pembunuhan berencana. Karena pisau dibawa ke sekolah dari rumah hanya untuk menusuk korban," ucapnya.

Kurniawan melanjutkan, terkait dugaan bulliying yang dilakukan korban hal itu juga dibantahnya. Itu juga dapat dibuktikan sisa chat pelaku dan korban yang tidak ada obrolan yang bersifat membully atau lainnya.

Ia menuding pelaku justru lebih aktif daripada korban.

5. Kasusnya dalam aturan Undang-Undang tentang Perlindungan Anak

Siswa SMA di Banjarmasin Tega Tusuk Teman Sekolah hingga KritisKapolresta Banjarmasin Kombes Syahbana Atmojo.

Sementara itu Kapolresta Banjarmasin Komisaris Besar Pol Syahbana Atmojo menyatakan, bahwa kasus tetap berlanjut dan dibawa ke ranah Undang-Undang tentang Perlindungan Anak.

"Walau bagaimanapun itu adalah kasus di bawah umur. Kami mengimbau kepada masyarakat agar kasus ini tidak terjadi lagi, orangtua agar sering komunikasi kepada anaknya setiap hari," ucapnya.

Psikolog RSUD Ulin Banjarmasin Gusti Noor Ermawati menyampaikan, bahwa anak-anak harus mendapat pendampingan orang tua sampai dia benar-benar sudah dewasa. Komunikasi di rumah adalah hal yang penting karena anak-anak cenderung memiliki emosi yang labil dan mudah emosi.

Apabila tidak ada tempat melampiaskan emosional, maka bisa berakibat seperti yang baru saja terjadi. "Orangtua harus aktif berkomunikasi dengan anaknya," tuturnya.

Baca Juga: Manusia Silver di Banjarmasin Dapat hingga Rp500 Ribu per Hari

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya