Otorita IKN Komitmen Lindungi Orangutan, Gandeng Yayasan Arsari

Mengembangkan Pusat Suaka Orangutan di PPU

Balikpapan, IDN Times - Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menggandeng Yayasan Arsari dalam pengembangan Pusat Suaka Orangutan (PSO) di Pulau Kalawasan. Pusat suaka dalam perlindungan satwa orangutan di Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim). 

Tujuan utama pengembangan PSO adalah menyediakan perlindungan orangutan jantan dewasa dengan memberikan fasilitas dan pengelolaan yang memenuhi prinsip kesejahteraan satwa. Terutama bagi orangutan yang sudah tidak memungkinkan dilepasliarkan ke habitat alaminya karena alasan tertentu.

1. Komitmen lindungi orangutan

Otorita IKN Komitmen Lindungi Orangutan, Gandeng Yayasan ArsariBadan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menggandeng Yayasan Arsari dalam pengembangan Pusat Suaka Orangutan (PSO) di Pulau Kalawasan, Rabu (21/2/2023). (IDN Times/Hilmansyah)

Kepala OIKN Bambang Susantono menyambut positif kerja sama dalam pengembangan PSO Pulau Kalawasan. Sehingga menjadikan IKN Nusantara sebagai pusat pemerintahan negara yang sangat memperhatikan lingkungan.

"Orangutan merupakan salah satu spesies endemik Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan. Meskipun Kawasan IKN bukanlah habitat alami dari orangutan, tapi kami sangat berkomitmen untuk mendukung perlindungan bagi orangutan,” ujarnya, Rabu (15/2/2023).

Seperti diketahui, pengembangan IKN Nusantara ke depan adalah membangun kota yang berwawasan lingkungan dan ekosistem di Kalimantan. 

Baca Juga: Kilang Pertamina Balikpapan Mengedukasi Keselamatan Pelajar

2. PSO sebagai jaminan habitat orangutan

Otorita IKN Komitmen Lindungi Orangutan, Gandeng Yayasan ArsariBadan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menggandeng Yayasan Arsari dalam pengembangan Pusat Suaka Orangutan (PSO) di Pulau Kalawasan, Rabu (21/2/2023). (IDN Times/Hilmansyah)

Direktur Eksekutif Yayasan Arsari Catrini Pratihari Kubontubuh mengatakan, kerja sama pengembangan PSO di Pulau Kalawasan akan sangat bermanfaat bagi keberadaan orangutan yang merupakan kekayaan hayati Indonesia.

Sebagai bentuk komitmen IKN menjadi forest city.

PSO berjarak 10 km dari titik nol Nusantara ini diharapkan mengurangi beban biaya dan risiko fisik dari keberadaan orangutan jantan dewasa. Di mana sekarang banyak ditempatkan di pelbagai pusat rehabilitasi atau reintroduksi orangutan.

Pun membantu kelestarian ekosistem pulau-pulau di sekitarnya dan perkembangbiakan dari hewan-hewan laut yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

3. Kota yang konsen pada carbon neutral city, biodiversity, dan SDGs

Otorita IKN Komitmen Lindungi Orangutan, Gandeng Yayasan ArsariKepala OIKN Bambang Susantono dan Hashim Djojohadikusumo pendiri Arsari Group, Rabu (15/2/2023). (IDN Times/Hilmansyah)

Bambang menambahkan, kesepakatan juga dalam mewujudkan IKN forest city sebagai model pembangunan kota yang peduli pada carbon neutral city, biodiversity, dan SDGs.

“OIKN sangat membuka diri untuk bekerja sama dengan lembaga pemerhati lingkungan baik yang berskala internasional maupun nasional untuk bersama-sama menjaga lingkungan di wilayah IKN dan sekitarnya,” ujar Bambang.

Lebih lanjut, ia menyebutkan konsep pembangunan IKN Nusantara yang mengusung konsep forest city. Ini merupakan langkah Indonesia untuk melakukan mitigasi perubahan iklim. Sebesar 65 persen wilayah IKN Nusantara akan menjadi hutan tropis melalui reforestasi, sebesar 10 persen menjadi area taman dan produksi pangan dan 25 persen untuk area kota.

“Tujuannya Nusantara akan menjadi carbon neutral city pada 2045,” tutupnya.

Baca Juga: Penanganan Stunting Jadi Prioritas Pembangunan di Balikpapan 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya