Pandemik Terkendali, tetapi Haji dan Umrah Belum Ada Kepastian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Kantor Agama (Kemenag) Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) masih menunggu pengumuman dan petunjuk Kemenag RI terkait pelaksanaan ibadah haji dan umrah pada tahun 2022 nanti. Harapannya akhir bulan ini ada dan petunjuk terkait pelaksanaan ibadah diperuntukkan umat Islam sedunia ini.
“Kita sampai saat ini masih menunggu, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini ada sosialisasi. Kami menunggu keputusan Menteri Agama terkait dengan umrah dan haji," kata Kepala Kantor Agama Balikpapan Johan Marpaung, Rabu (10/11/2021).
1. Pedulikindungi-tawakana belum terkoneksi
Pandemik COVID-19 tanah air sudah menunjukkan tren positif di sejumlah kota/kabupaten di tanah air. Tetapi permasalahannya, tidak koneksi di antara aplikasi pedulilindungi Indonesia dengan tawakan Arab Saudi.
“Kita juga harus menunggu ada koneksi antara aplikasi pedulilindungi dengan aplikasi tawakana, sistemnya,” jelasnya.
Ketentuan pelaksanaan Ibadah haji dan umrah adalah jemaah harus menjalani karantina selama 3 hari sebelum keberangkatan dan 3 hari setelah tiba.
2. Calon haji sebanyak 15.982 orang
Berdasarkan data jumlah warga Balikpapan yang telah mendaftar untuk ibadah umrah sebanyak 4.058 orang dan belum berangkat 3.000 orang. Sedangkan daftar tunggu ibadah haji mencapai 15.982 orang dengan kuota sebanyak 530 jemaah.
“Jadi kalau daftar hari ini, harus menunggu 32 tahun baru bisa berangkat atau di tahun 2053,” ujarnya.
Adapun terkait vaksinasi, diperbolehkan menggunakan Sinovac namun dengan booster atau dosis ketiga. Namun pihaknya masih harus menunggu petunjuk lebih lanjut dari Kemenag.
“Jadi ada kebijakan boleh Sinovac tapi tambah satu lagi dengan booster tapi itu belum ada petunjuk secara resmi,” ujarnya.
3. Embarkasi haji akan disterilisasi
Sedangkan terkait Asrama Haji Batakan, Johan menambahkan, jika kasus terus melandai, maka kemungkinan dalam waktu dekat akan dilakukan sterilisasi. Hal itu dilakukan karena sebelumnya asrama haji sempat digunakan sebagai tempat perawatan pasien COVID-19 Balikpapan.
Dia berharap, tak ada lag lonjakkan kasus COVID-19 ke depan. Karena sebelumnya juga sempat disterilisasi tetapi tiba-tiba terjadi lonjakan kasus di mana kasusnya tembus 2 ribu jiwa.
“Kita berdoa jangan sampai naik lagi. Kami juga pernah siap itu waktu tahun lalu sudah kita sterilkan tiba-tiba batal lagi,” ujarnya.
Saat ini kasus COVID-19 mulai terkendali. Bahkan laporan Satgas penanganan COVID-19 Provinsi Kaltim tercatat temuan 3 kasus di Balikpapan dan Samarinda, Senin (08/11/2021).
Saat ini Embarkasi Haji Batakan dimanfaatkan menjadi sentra vaksinasi massal khususnya untuk wilayah Balikpapan Timur.