Viral Pasien di Balikpapan Meninggal setelah Ditolak 3 Rumah Sakit

DKK akui RS penuh terisi pasien COVID-19

Balikpapan, IDN Times - Netizen Balikpapan dihebohkan dengan viralnya curhatan seorang warga soal penolakan perawatan ayahnya di tiga rumah sakit. Menurutnya, ketiga rumah sakit menolak dengan alasan ruang ICU penuh. Hal ini langsung direspons oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan.

"Memang pada tanggal 12 sampai 14 Agustus itu ada banyak sekali pasien di rumah sakit, jadinya penuh semua," ujar Kepala DKK Balikpapan, Andi Sri Juliarty ditemui usai memberikan keterangan perkembangan kasus COVID-19 di Balikpapan, Rabu (19/8/2020).

1. Curhatan diunggah 13 Agustus lalu

Viral Pasien di Balikpapan Meninggal setelah Ditolak 3 Rumah Sakitdok / IDN Times

Curhatan diunggah oleh pemilik akun Instagram @ria_1984 pada tanggal 13 Agustus lalu. Tidak berselang lama, cerita itu menjadi buah bibir masyarakat.

Pengunggah bercerita, kala itu ia mengantar ayahnya menggunakan ambulans menuju rumah sakit. Awalnya dia mengantar ke RS Hardjanto atau Rumah Sakit Tentara namun ditolak lantaran ruang ICU penuh. Kemudian, dia menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Beriman, Gunung Malang, namun lagi-lagi mendapatkan jawaban serupa yakni ruangan sedang penuh.

2. Karena ditolak, pasien dibawa pulang

Viral Pasien di Balikpapan Meninggal setelah Ditolak 3 Rumah SakitDok / IDN Times

Terakhir dia dan keluarga membawa ayahnya ke Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB), lagi-lagi alasan yang sama pun diterimanya. Hingga akhirnya mereka membawa kembali ke rumahnya untuk ditangani sendiri.

"Akhirnya saya putuskan bapak kita bawa pulang saja, dan dirawat seadanya dirumah. Dan kami meminta satu perawat yang kami panggil ke rumah untuk merawat," tulis dia dalam curhatannya itu.

Sayangnya, korban tidak tertolong. Di unggahan selanjutnya ia memperlihatkan foto ayahnya dengan caption tulisan berduka.

Baca Juga: Kematian Akibat COVID-19 di Balikpapan Naik 300 Persen

3. DKK siapkan RS AURI bagi warga

Viral Pasien di Balikpapan Meninggal setelah Ditolak 3 Rumah Sakitdok / IDN Times

Kepala DKK Balikpapan, Andi Sri Juliarty saat dimintai keterangan menjelaskan, saat itu yang bersangkutan membawa ke rumah sakit rujukan. Di mana pada tanggal 12 sampai 14 Agustus diakui Dio, adalah puncak tingginya kasus COVID-19 di Balikpapan. Pasalnya, ada banyak sekali yang dirawat di RS bahkan sampai menunggu.

"Sebenarnya bukan penolakan, memang saat itu kondisinya penuh. Tidak mungkin dan tidak boleh (ditolak), cuma mau bagaimana. Pasalnya, yang menjadi pusat rujukan itu penuh semua karena tingginya pasien," jelas Sri.

"Tentu konsentrasi tertuju pada yang prioritas dan emergency sehingga mungkin kesannya ada penolakan," dia menambahkan.

Meski begitu DKK Balikpapan menyampaikan permohonan maaf bila ada pasien yang terkesan ditolak oleh rumah sakit karena kondisi pasien COVID-19 tengah penuh. Untuk itu DKK telah bekerja sama dengan Rumah Sakit AURI guna menerima pasien umum atau COVID-19 dengan gejala ringan.

"Atas nama rumah sakit dan Dinas Kesehatan, kami mohon maaf atas kondisi saat itu. Dan kita saat ini sudah melakukan upaya langkah mengantisipasi hal ini," tutupnya.

Baca Juga: Insentif Tenaga Medis di Balikpapan Sudah Cair, Totalnya Rp4 Miliar

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya