30 Jemaah Umrah Kaltim Masih Berada di Arab Saudi 

Setelah pulang akan menjalani observasi selama 14 hari

Balikpapan, IDN Times - Kantor Kementerian Agama Kota Balikpapan menyebut sedikitnya ada sekitar 30 jemaah umrah asal Provinsi Kalimantan Timur yang masih berada di Arab Saudi.

Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kota Balikpapan Masrivani mengatakan mereka adalah para jamaah umrah yang berangkat dari Balikpapan, transit di Jakarta, sebelum berangkat ke Arab Saudi.

“Mereka merupakan jemaah umrah yang sudah terlanjur berangkat pada tanggal 26 Februari 2020, sehingga masih dipersilahkan masuk ke Arab Saudi,” katanya ketika mengikuti kegiatan rapat koordinasi dengan sejumlah instansi terkait di Kantor Wali Kota Balikpapan, Senin (2/3).

1. Dijadwalkan tiba di tanah air tanggal 5 Maret

30 Jemaah Umrah Kaltim Masih Berada di Arab Saudi 150 jemaah umroh asal Sumsel tertahan di Bandar Udara Changi Singapura (Dokumen Pribadi Prabutour)

Berdasarkan informasi yang diterima oleh Kantor Kementerian Agama Kota Balikpapan, 30 jemaah umrah tersebut berangkat dengan menggunakan jasa travel PT Multazam Wisata Rohani pada tanggal 26 Februari 2020.

Para jemaah tersebut saat ini masih menyelesaikan proses tahapan ibadah umroh, yang direncanakan akan diselesaikan dalam 9 hari perjalanan. “Kalau kita estimasi, mereka berangkat tanggal 26 Februari, kalau 9 hari makanya sekitar 5 Maret tiba di Tanah Air,” jelasnya.

Ia menjelaskan berdasarkan hasil koordinasi dengan sejumlah instansi terkait yang hadir diantaranya, Pemerintah Kota Balikpapan dan  Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), seluruh jemaah umrah yang tiba dari Arab Saudi akan diobservasi selama 14 hari.

 

Baca Juga: Ribuan Jemaah Terancam Tertunda Umrah, Ini Kata Kemenag Kaltim 

2. Observasi akan dipusatkan di Jakarta

30 Jemaah Umrah Kaltim Masih Berada di Arab Saudi ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Pelaksanaan observasi kepada para jemaah akan dilaksanakan di Jakarta, karena para jemaah tersebut akan melakukan transit terlebih dahulu di Jakarta sebelum melanjutkan perjalanan ke Balikpapan.

“Kita mengusulkan agar observasinya dilaksanakan di Jakarta, karena kan mereka transit disana. Jadi setelah diobservasi dan dinyatakan benar-benar aman baru mereka ke Balikpapan. Namun hal ini masih dikoordinasikan dengan pihak travel terutama menyangkut biaya yang akan dikeluarkan selama pelaksanaan observasi,” jelasnya.

3. Usulan observasi di asrama haji ditolak

30 Jemaah Umrah Kaltim Masih Berada di Arab Saudi Ilustrasi Virus Corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Terkait usulan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi yang mengusulkan penggunaan Asrama Haji Balikpapan sebagai tempat observasi jemaah, dirinya menerangkan hal itu tidak dapat dilakukan karena sebagai fasilitas yang disediakan untuk pemberangkatan haji, Asrama Haji Balikpapan harus bersih dan aman dari ancaman virus corona.

“Itu tidak bisa, karena Asrama Haji berdasarkan standar internasional berguna untuk jemaah haji, jadi harus benar-benar bersih. Apalagi ini adalah ancaman virus corona,” pungkasnya.

 

Baca Juga: Kisah Jemaah Asal Kaltim yang Ibadah Umrah di Makkah tanpa Kendala

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya