Balikpapan Segera Miliki Alat Tes PCR untuk Uji COVID-19

Terkendala biaya operasional sebesar Rp1 miliar

Balikpapan, IDN Times - Untuk mempercepat dan memperluas cakupan pelaksanaan tes kepada pasien yang terindikasi terpapar virus corona atau COVID-19, Kota Balikpapan siap menggunakan alat uji Polymerase Chain Reaction (PCR) dalam waktu dekat.

“Ini akan secepatnya, karena sekarang masih dalam proses pengiriman ke Balikpapan,” kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi yang juga selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Kota Balikpapan, pada Selasa (14/4).

1. Pemeriksaan pasien jadi lebih cepat

Balikpapan Segera Miliki Alat Tes PCR untuk Uji COVID-19Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim lakukan rapid test on the spot. Dok. Humas Pemprov Jatim

Alat PCR akan mempercepat pemeriksaan kesehatan kepada orang diduga terpapar virus corona, dengan hasil yang lebih akurat. Sampel swab pasien juga tak harus dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya namun bisa langsung dikerjakan di Balikpapan.

Rizal menjelaskan, PCR berbeda dengan rapid test yang hanya memiliki akurasi sekitar 30 persen. Bagi mereka yang dinyatakan positif oleh rapid test masih harus menjalani PCR untuk memastikan kondisinya. Oleh sebab itu, hasil rapid test positif tidak serta merta dimasukkan ke daftar pasien positif COVID-19 oleh pemerintah. 

Sementara, akurasi hasil tes PCR bisa langsung menjadi acuan apakah seseorang positif  atau negatif COVID-19.

“Pasien tidak perlu lagi menunggu hasil lab BBLK dalam waktu lama, yang akhirnya kita sampai ribut dengan pasien karena menunggu terlalu lama,” jelasnya.

2. Bantuan dari Kementerian BUMN

Balikpapan Segera Miliki Alat Tes PCR untuk Uji COVID-19freepik.com

Rizal menjelaskan pihaknya sangat gembira setelah menerima kabar bahwa Balikpapan menjadi salah satu dari kabupaten/kota di Indonesia yang akan menerima bantuan alat PCR COVID-19 dari Kementerian BUMN.

Ini merupakan salah satu dari 18 alat PCR yang baru didatangkan oleh Kementerian BUMN. Rizal menjelaskan, dari informasi yang diterimanya, satu alat PCR tersebut mampu melakukan pemeriksaan 500 kali tes setiap hari.

“Dari informasi yang kami terima PCR yang akan dikirimkan ke Balikpapan merupakan salah satu dari 18 alat PCR yang diadakan oleh Kementerian BUMN, yah kami sangat gembira sekali karena Balikpapan akan memiliki alat ini,” jelasnya.

3. Kalau tidak ada subsidi dari Pemerintah Provinsi Kaltim, pemeriksaan pasien terpaksa bayar

Balikpapan Segera Miliki Alat Tes PCR untuk Uji COVID-19Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi (IDN Times/Mela Hapsari)

Sesuai arahan yang disampaikan oleh Kementerian BUMN, menurut Rizal, alat PCR akan ditempatkan di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB). 

Namun ternyata muncul masalah lain. Setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan, pengoperasian alat PCR tersebut ternyata memakan banyak biaya. Untuk mengoperasikan satu buah alat PCR dibutuhkan dana mencapai Rp1 miliar.

Biaya itu meliputi anggaran untuk pembangunan ruang laboratorium untuk penempatan alat tersebut, perawatan, hingga pengoperasian alat tersebut.

“Dari hasil koordinasi dengan Dinkes tadi, yang agak berat itu biaya operasional dan tempat yang disediakan, dihitung butuh dana mencapai Rp1 miliar,” ujarnya.

Untuk menindaklanjutinya, Rizal mengatakan, hal ini akan disampaikan ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk memberikan bantuan guna pengoperasian alat tersebut.

Namun apabila ternyata tidak ada bantuan dari pemerintah provinsi, pihaknya terpaksa akan mengenakan biaya pemeriksaan kepada pasien yang diduga terpapar virus corona, guna mengurangi beban biaya yang harus ditanggung oleh RSPB.

“Kita akan usulkan minta dukungan dari provinsi atau kalau tidak pemeriksaannya nanti berbayar, sehingga dapat meringankan beban rumah sakit Pertamina,” terangnya.

Baca Juga: Antisipasi COVID-19, Sidang Paripurna DPRD Balikpapan via Zoom Meeting

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya