Kisah Kapolres Balikpapan: Tak Harus Anak Jenderal Untuk Jadi Polisi 

Waktu kecil tak pernah bercita-cita menjadi polisi

Balikpapan, IDN Times - Semua tahapan Pemilu 2019 di Balikpapan telah berjalan lancar. Sejak dari masa kampanye, pemungutan suara, hingga rapat pleno KPU di Kota Balikpapan, dan pengumuman hasil Pemilu 2019 oleh KPU RI tanggal 21 Mei lalu, kota Balikpapan tetap aman dan kondusif. 

Salah satu tokoh sentral untuk pengamanan kota Balikpapan, Kalimantan Timur adalah Kapolres Balikpapan, AKBP Wiwin Firta YAP, SIK. Biar makin kenal dengan Kapolres Balikpapan, IDN Times sajikan profilnya berikut ini.  

1. Kapolres Wiwin berasal dari keluarga polisi

Kisah Kapolres Balikpapan: Tak Harus Anak Jenderal Untuk Jadi Polisi IDN Times/M.Idris

Wiwin dilahirkan 26 Juni 1976 di Mojokerto, Jawa Timur. Ia adalah anak seorang purnawirawan polisi terakhir berpangkat Aiptu. Wiwin anak keempat dari lima bersaudara yang semuanya adalah laki-laki. "Pandawa Lima" Wiwin dan keempat saudaranya yang lain juga berprofesi sebagai polisi. Ibu Wiwin adalah seorang ibu rumah tangga.

Sebenarnya saat kecil Wiwin tak pernah bercita-cita menjadi polisi, namun agar tak memberatkan orangtua maka ia memutuskan masuk ke Akademi Kepolisian (Akpol). 

"Tidak ada cita-cita jadi polisi saat kecil. Selesai SMA tahun 1994 kebetulan nilai NEM (Nilai Ebtanas Murni) saya tertinggi se-Kabupaten Mojokerto, saya dapat beasiswa ke beberapa universitas. Saya melihat orangtua  yang saat itu polisi masih dinas dan kakak-kakak masih pendidikan polisi. Saya lihat kalau kuliah nanti membutuhkan biaya dan nanti mencari pekerjaan lagi," katanya.

Untuk meringankan beban orangtua dan berbakti kepada bangsa dan negara Wiwin mendaftar ke Akpol. "Alhamdulillah sekali daftar Akpol langsung masuk. Orangtua bangga, pada saat pelantikan di Magelang bisa bersanding dengan orangtua-orangtua lain yang pangkatnya Jenderal," kata Wiwin.

Baca Juga: Sering Kecelakaan, Boeing 737 MAX Dilarang Terbang Saat Mudik

2. Motivasi generasi millennials untuk jangan sampai salah pergaulan

Kisah Kapolres Balikpapan: Tak Harus Anak Jenderal Untuk Jadi Polisi Dok.IDN Times/Istimewa

Wiwin mengajak generasi millennials untuk selalu menjaga diri baik secara kesehatan maupun juga pergaulan, terutama untuk yang bercita-cita ingin menjadi polisi.

"Ini motivasi bagi anak-anak muda kita. Saya sampai saat ini tidak merokok. Saya suka olahraga. Jaga fisik, jaga kesehatan, dan jaga perilaku. Jangan sampai salah pergaulan berurusan dengan hukum, akhirnya jadi punya catatan hitam di kepolisian."

Terkait dengan banyaknya isu untuk masuk ke Akademi Kepolisian mesti membayar sangat mahal dan banyak yang mengandalkan koneksi atau diterima karena anak jenderal, Wiwin mengatakan," Kalau ada orang bilang masuk ke Akpol bayar, itu tidak betul karena saya buktikan sendiri. Kita selalu sosialisasikan penerimaan polisi itu gratis tanpa biaya. Kalau ada oknum yang bermain menjanjikan sesuatu jangan percaya. Jadi percaya diri pada kemampuan, minta doa orang tua dan doa kepada Allah SWT. Itu saja kuncinya," tegasnya.

3. Saksi hidup peristiwa Bom Bali 1 tahun 2002

Kisah Kapolres Balikpapan: Tak Harus Anak Jenderal Untuk Jadi Polisi IDN Times/ Mela Hapsari

Wiwin memiliki moto hidup "Kalau orang lain bisa, saya juga harus bisa", artinya tidak ada yang tidak mungkin. Semua bisa dilakukan dan dicapai selama ada niat dan selalu melakukan usaha yang terbaik. 

Salah satu pengalaman paling tak terlupakan baginya adalah waktu Wiwin bertugas di Bali pada tahun 2002. "Pengalaman yang luar biasa yang saya rasakan adalah saksi hidup dan polisi yang pertama kali datang ke lokasi pada saat Bom Bali I, karena saat itu saya bertugas menjadi Wakapolsek Kuta Bali tahun 2002 dan hampir menjadi korban pada saat itu. Jadi saya bisa merasakan dahsyatnya (Bom Bali 1)," kata Wiwin. 

Peristiwa Bom Bali 1 yang terjadi 12 Oktober 2002 ini menelan korban jiwa 202 orang dan korban cedera 209 orang. Korban terbanyak adalah wisatawan asing. "Sebenarnya Bom Bali I itu seperti "kado"  pernikahan saya. Menikah tanggal 4, bom tanggal 12. Jadi sebenarnya masih cuti nikah. Saya hampir menjadi korban karena mau melewati jalur Legian itu," kata Wiwin lebih lanjut. 

4. Perjalanan karier dan prestasi Polres Balikpapan di bawah kepemimpinan Wiwin

Kisah Kapolres Balikpapan: Tak Harus Anak Jenderal Untuk Jadi Polisi IDN Times/M.Idris

Karier Wiwin di kepolisian bermula pada tahun 1999 sebagai Pama Polda Bali. Wiwin telah berpindah tugas dan menduduki beberapa jabatan di Polda Bali, dan Polda Riau. 

Wiwin mulai berdinas di Kalimantan Timur sejak tahun 2013 sebagai Pamen Polda Kaltim.  Di Polda Kaltim, Wiwin juga telah menduduki beberapa jabatan. Ia pernah menjadi Kasubditgasum Ditsabhara pada 2014. Setelahnya, pada tahun yang sama Wiwin menjabat sebagai Kasubbidpaminal Bidpropram, dan menjadi  Kasubdit 4 Ditreskrimsus pada tahun 2015. Wiwin kemudian menjabat sebagai Kapores Malinau pada tahun 2016, dan menjadi Kapolres Balikpapan sejak 9 Oktober 2017

Prestasi Polres Balikpapan di bawah kepemimpinan Wiwin antara lain:

- Polres Terbaik di Bidang Pelayanan bidang Penerbitan SIM di Lingkungan Polri Tahun 2017 hasil penilaian dari Ombudsman Republik Indonesia.
- Mendapatkan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Kementerian PANRB pada tahun 2017.
-  Pada bulan Januari 2018 Polres Balikpapan mendapatkan penghargaan dari Menteri PANRB sebagai Unit Pelayanan Publik ditingkat Polres dengan nilai Sangat Baik.

Banyak pengalaman berkesan selama Wiwin menjadi polisi. Menurutnya, setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda-beda dengan ciri khas budaya masing-masing.

 "Dari sekian wilayah yang kita rasakan situasi aman, nyaman, kondusif, dan masyarakatnya juga berwawasan yang cukup di Balikpapan. Kita juga terima beberapa penghargaan baik daerah dan level nasional," jelas Wiwin.

Baca Juga: Arus Mudik, Polda Kaltim Siagakan Petugas di Kawasan Jalur Macet

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya