Pemkot Balikpapan Akan Tentukan HET Pedagang Air 

Pedagang eceran menjual dengan harga puluhan kali lipat

Balikpapan, IDN Times - Pemerintah Kota Balikpapan berencana akan menentukan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk penjual air eceran yang menjual kembali dari  air hasil produksi PDAM Kota Balikpapan.

Hal itu dilakukan untuk menghindari aksi ambil untung yang dilakukan penjual air eceran yang menjual air hasil produksi PDAM Kota Balikpapan dengan nilai puluhan kali lipat dari harga HET yang diterapkan oleh PDAM Kota Balikpapan.

“Untuk pedagang air yang menjual air dari sumur bor sendiri memang sulit kita atur, tapi kalau dia mengambil dari PDAM untuk dijual kembali, kita akan tetapkan HET supaya masyarakat tidak dirugikan,” kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi ketika meninjau lokasi distribusi air dengan menggunakan tangki milik PDAM Kota Balikpapan di kawasan Kelurahan Baru Ulu, Kamis (26/9).

1. Pedagang air yang menjual diatas HET akan di blacklist

Pemkot Balikpapan Akan Tentukan HET Pedagang Air IDN Times/Maulana

Bencana kekeringan yang terjadi di Kota Balikpapan menyebabkan turunnya level air di Waduk Manggar ke kondisi yang mengkhawatirkan. Ketinggian air di Waduk Manggar saat ini masih berada di level 9,6 meter, di bawah kondisi normal yang biasanya lebih dari 10 meter.

Hujan yang mengguyur Kota Balikpapan dalam beberapa hari ini ternyata belum mampu menaikan air Waduk Manggar ke level normal. Untuk kembali normal dibutuhkan waktu beberapa minggu dan curah hujan yang tinggi di sekitar sungai kecil yang ada di kawasan hulu Waduk Manggar.

Minimnya ketersedian air baku di Waduk Manggar menyebabkan proses produksi air bersih di PDAM Kota Balikpapan menjadi tidak maksimal. Sejumlah wilayah yang berada pada posisi daratan lebih tinggi atau perbukitan  tidak dapat teraliri air bersih karena kurangnya tekanan air yang dihasilkan. 

Daftar antrian pembeli air melalui layanan mobil tangki air di PDAM Kota Balikpapan menjadi tinggi. Butuh waktu berminggu-minggu untuk dapat dijangkau layanan mobil tangki air di PDAM Kota Balikpapan.

Untuk mengatasi masalah krisis air bersih ini, masyarakat berinisiatif untuk membeli air bersih secara eceran melalui pedagang air. Namun kondisi ini banyak dimanfaatkan oleh para pedagang air eceran dengan menerapkan harga bahkan puluhan kali lipat lebih tinggi dari harga HET di PDAM Kota Balikpapan.

Menanggapi hal tersebut, Rizal Effendi mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan kajian untuk menetapkan HET untuk untuk penjual air eceran yang menjual kembali dari  air hasil produksi PDAM Kota Balikpapan.

Setelah nanti ditetapkan HET, pedagang air yang kedapatan menjual dengan harga yang jauh lebih tinggi akan dimasukan dalam daftar hitam dan tidak akan dilayani untuk pembelian air bersih di PDAM Kota Balikpapan.

“Nanti kita catat nomor kendaraannya, kalau terbukti menjual diatas HET maka akan diberi sanksi tidak akan layanan lagi kalau mau ngambil lagi air di PDAM Kota Balikpapan,” jelasnya.

Untuk itu, dirinya berharap masyarakat dapat aktif dalam melaporkan apabila menemukan pedagang air yang menjual dengan harga yang tinggi.

Baca Juga: Pipa Bocor, 45 Persen Pelayanan PDAM Balikpapan Terganggu

2. Warga beli hingga Rp350 ribu per tandon

Pemkot Balikpapan Akan Tentukan HET Pedagang Air IDN Times/Maulana

Ketika musim kekeringan melanda Kota Balikpapan, masyarakat yang tinggal di kawasan dataran tinggi yang posisinya sulit dijangkau distribusi air PDAM Kota Balikpapan terpaksa membeli air bersih dari pedagang air eceran.

Utab (50) warga Jalan Sultan Hasanuddin RT 50 Kelurahan Baru Ulu Kecamatan Balikpapan Barat mengaku terpaksa membeli air bersih dari pedagang eceran dengan harga yang cukup tinggi.

Dirinya terpaksa membeli dengan harga mencapai Rp350 ribu per tandon dari pedagang air eceran untuk memenuhi kebutuhan air bersih keluarganya. Harga tersebut jauh lebih tinggi ketika dirinya membeli air melalui layanan tangki air di PDAM Kota Balikpapan yang hanya berkisar Rp10 ribu per kubik.

Ia terpaksa membeli air dari pedagang eceran karena untuk membeli dari layanan mobil tangki air PDAM Kota Balikpapan butuh waktu hingga berminggu-minggu.

“Kalau sekarang ada hujan bisa pakai air hujan, kondisi ini sudah terjadi sejak tahun 2015 lalu,” keluhnya.

3. PDAM Kota Balikpapan kerahkan 20 mobil tangki

Pemkot Balikpapan Akan Tentukan HET Pedagang Air IDN Times/Maulana

Untuk mengatasi krisis air bersih yang terjadi , Direktur Utama PDAM Kota Balikpapan Haidir Effendi  mengatakan pihaknya telah membentuk satuan tugas yang akan bertugas memeriksa kondisi di lapangan berdasarkan laporan yang diterima. PDAM Kota Balikpapan mengerahkan sekitar 20 mobil tangki air untuk mengantisipasi krisis air bersih.

 “Mobil tangki yang diturunkan memiliki kapasitas sekitar 5 kubik. Air bersih yang dikirimkan diharapkan dapat dipakai bersama-sama sehingga memudahkan pengiriman, masyarakat juga diharapkan menyediakan wadah penampungan,” ujarnya.

Adapun harga air PDAM yang dibebankan kepada pembeli eceran adalah standar PDAM yaitu Rp10 ribu per kubik.

Baca Juga: Krisis Air, PDAM Balikpapan Kerahkan 20 Unit Mobil Tangki

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya