Alami Penganiayaan, Massa Aksi Demo di Kalteng Laporkan Satpol PP 

Beberapa mahasiswa menderita luka hingga pingsan

Balikpapan, IDN Times - Sejumlah mahasiswa di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) tergabung dalam Gerakan Rakyat Merdeka (GERAM) mengalami luka-luka usai terlibat bentrok dengan Satpol PP setempat. Mahasiswa menggelar aksi demo di depan Kantor Gubernur Kalteng.

Atas peristiwa tersebut, pihak mahasiswa pun telah melaporkan apa yang mereka alami ke Polda Kalteng.

"Kami sudah mendatangi SPKT dan membuat LP, kami laporkan ini karena tindakan reprensif," kata Korlap Aksi Beni Andriano, saat dihubungi, Rabu (16/11/2022).

1. Menagih janji politik Gubernur Kalteng

Alami Penganiayaan, Massa Aksi Demo di Kalteng Laporkan Satpol PP Ilustrasi politik. (Unspalsh/Maarten van den Heuvel)

Aksi demo tersebut terjadi pada, Senin (14/11/2022). Saat itu mahasiswa menyambangi kantor gubernur dengan membawa 12 tuntutan atas janji-janji politik orang nomor satu di provinsi Bumi Tambun Bungai itu, yakni Gubernur Kalteng Sugianto.

Diketahui aksi yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan demo jilid ketiga. 

"Kami berencana akan melakukan aksi jilid empat jika pemerintah tidak mendengarkan tuntutan kami," ujarnya.

Baca Juga: Pemuda di Palangka Raya Sekap Seorang Anak Lalu Diperkosa

2. Ricuh karena gubernur enggan bertemu

Alami Penganiayaan, Massa Aksi Demo di Kalteng Laporkan Satpol PP Mahasiswa di Kalteng saat mendatangi Kantor Gubernur Kalteng, menggelar aksi demo (dok. Istimewa)

Sementara, Beni menyebut, demo berakhir ricuh karena Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng tak bersedia menemui mahasiswa. Padahal mahasiswa telah melakukan negosiasi.

Sehingga mahasiswa berusaha menerobos masuk ke dalam Kantor Gubernur Kalteng. 

"Hal itulah yang membuat massa aksi ricuh kemarin," tuturnya.

3. Alami luka hingga pingsan

Alami Penganiayaan, Massa Aksi Demo di Kalteng Laporkan Satpol PP Massa aksi saat terlibat bentrok dengan Satpol PP (dok. Istimewa)

Dari rekaman video yang beredar, ada beberapa mahasiswa yang menerima tindakan reprensif diduga dilakukan oleh personel Satpol PP. Ada yang terinjak, mengalami kuka di bagian pipi, hingga seorang mahasiswi yang pingsan.

"Jadi memang ada tindakan injakan dan penganiayaan seperti itu, kami duga disengaja," tutup Beni.

Baca Juga: Pemkot Palangka Raya Buka Seleksi Penerimaan PPPK Guru

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya