Basarnas Tutup Pencarian Makpong, Warga Kukar yang Hilang di Hutan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Tim pencarian dan pertolongan atau Basarnas resmi menutup pencarian terhadap warga Kutai Kartanegara (Kukar) bernama Makpong yang tersesat di Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman.
Hingga pencarian di hari ketujuh sejauh 406 kilometer, Basarnas tak kunjung menemukan keberadaan pria paruh baya tersebut. "Dari hasil operasi di lapangan dinyatakan nihil (tak ditemukan), kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga korban dan pemerintah, sehingga pencarian diusulkan untuk dilakukan penutupan," ujar Kasi Operasi Kantor SAR Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) Basri, Kamis (4/8/2022).
1. Basarnas temukan jejak kaki dan puntung rokok
Sebelumnya, dilaporkan Makpong dikabarkan hilang sejak, Kamis (27/7/2022). Saat itu ia dan istrinya sempat pergi berkebun, namun istrinya pulang lebih dulu.
Karena tak kunjung kembali, istri Makpong akhirnya melapor ke pihak Basarnas untuk dilakukan pencarian. Dari hasil pencarian tersebut, Basri mengatakan, pihaknya sempat menemukan puntung rokok dan jejak kaki.
"Tetapi kami belum bisa memastikan itu dari korban atau bukan," ungkapnya.
Baca Juga: Kisah Asal-usul Orang Basap dan Legenda Kutai Kartanegara
2. Lakukan ritual untuk memanggil Makpong
Sementara selama tim SAR melakukan proses pencarian, pihak keluarga turut berusaha dengan melakukan ritual Besawai, dengan menggunakan sesajen di pondok tempat tinggal Makpong.
Hal itu diungkapkan Bakri, salah satu pihak keluarga korban saat dihubungi IDN Times. Tujuannya agar korban Makpong bisa kembali. "Ada banyak itu ritual, ada yang turun dorong-dorong nasi sama telurnya (ke dalam hutan), ada yang siram-siram juga (air suci)," tuturnya.
3. keluarga pasrah atas hilangnya korban
Karena tak ditemukan, pihak keluarga hanya bisa pasrah sembari terus berharap kepulangan pria berusia 52 tahun itu. Bakri menuturkan jika lokasi menghilangnya Makpong memang rute yang biasa dilewati untuk menuju ke kebunnya.
Lokasi tersebut juga sering kali dilalui hewan berbahaya seperti ular.
"Tapi dia pernah cerita itu ada yang halus-halus (makhluk halus) datang ke rumahnya. itu aja," pungkasnya.
Baca Juga: Gua Haji Gelap sebagai Tempat Berpesta Erau Warga Kutai Kartanegara