Gua Haji Gelap sebagai Tempat Berpesta Erau Warga Kutai Kartanegara

Gua yang terbentuk secara alamiah

Kukar, IDN Times - Gua Haji Gelap adalah objek wisata yang berlokasi di Desa Suka Maju Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartenegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim). Gua Haji Gelap adalah gua alam yang litologinya berupa batuan gamping dengan satuan batu dalam gua yaitu batuan Pamaluan Beds.

Sementara pada dinding gua terpampang stalagmit dan stalagtit dan beberapa sungai bawah tanah. Bentu stalagmit dan stalagtit dari Gua Haji Gelap memiliki keragaman yang cukup banyak, beberapa di antaranya berbentuk dolmen (meja batu) dan berbentuk menhir.

1. Asal usul nama Gua Haji Gelap

Gua Haji Gelap sebagai Tempat Berpesta Erau Warga Kutai KartanegaraIlustrasi Gua (IDN Times/Sunariyah)

Ada mitos yang mengiringi nama Gua Haji Gelap atau sering disebut juga dengan sebutan Gua Batu Gelap. Mitos tersebut tersebar di masyarakat Desa Separi Besar dengan kisah bahwa pada zaman dahulu gua ini menjadi tempat berpestanya masyarakat setelah memperoleh hasil panen padi atau dikenal dengan kegiatan Erau Benua.

Mitosnya, suatu ketika seorang warga bernama Gunam menabuh gendang dengan menggunakan ekor pari yang diperolehnya dari kegiatan memancing di Teluk Segunam. Masyarakat mempercayai bahwa melakukan tetabuhan gendang dengan ekor pari akan membawa malapetaka.

Akibat dari hal tersebut, Tuhan murka dan membuat badai kencang dan hujan petir yang menyambar masyarakat di sekitar gua. Oleh sebab itu semua warga menjadi batu dengan berbagai bentuk seperti menyerupai kursi, tempat tidur, dan manusia dengan posisi duduk.

Baca Juga: Fakta Menarik tentang Kutai Kartanegara Dulunya Adalah Kerajaan Besar 

2. Geologi Gua Haji Gelap

Gua Haji Gelap sebagai Tempat Berpesta Erau Warga Kutai KartanegaraIlustrasi Gua (IDN Times/Sunariyah)

Secara geologi Gua Haji Gelap dikategorikan sebagai gua dari pegunungan karst, yaitu terbentuk karena susunan formasi pamaluan beds dan beberapa susunan tersebut terletak pada zona neritic atau zona pengendapan laut dangkal dengan kedalaman laut 0 hingga 50 meter dari permukaan bumi.

Gua Haji Gelap termasuk dalam umur miosen atau miosen tengah.

Litologi batuan Gua Haji Gelap tersusun atas batuan gamping kristalin, batuan gamping klastik, batuan gamping kuarsa, dan batuan gamping sisipan pasir.

Batuan-batuan tersebut telah ada sejak jutaan tahun yang lalu.

3. Objek wisata

Gua Haji Gelap sebagai Tempat Berpesta Erau Warga Kutai KartanegaraPatung lembuswana di Kecamatan Tenggarong, Kukar. (Sumber: Facebook)

Gua Haji Gelap pada tahun 2011 menjadi salah satu objek wisata yang difokuskan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartenegara dengan dibangunnya sarana dan prasarana untuk menunjang lokasi wisata tersebut. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartenegara membangun jalan menuju Gua Haji Gelap sepanjang 2 kilometer dari Poros Separi Besar. 

Promosi juga dilakukan oleh pemerintah daerah setempat dengan membuat buku katalog dan memasukkan Gua Haji Gelap sebagai objek wisata yang wajib dikunjungi oleh wisatawan asing maupun wisatawan lokal.  

Untuk menuju lokasi wisata Gua Haji Gelap diperlukan waktu tempuh kurang lebih selama 90 menit dengan rute sekitar 39 kilometer dari pusat Pelabuhan Samarinda. Namun jika wisatawan ingin melalui rute dari Kota Tenggarong, maka waktu tempuh yang harus dipersiapkan yaitu kurang lebih 120 menit dengan jarak tempuh 45 kilometer melalui penyeberangan Sungai Mahakam menggunakan kapal feri.

Baca Juga: Danau Semayang, Wisata yang Tak Boleh Terlewat di Kutai Kartanegara 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya