Balikpapan Kekurangan Pasokan Sapi Kurban untuk Idul Adha 1443 H

Stok untuk hewan kurban kurang di Balikpapan

Balikpapan, IDN Times - Kota Balikpapan di Kalimantan Timur (Kaltim) terancam kekurangan hewan kurban untuk perayaan Idul Adha 1443 Hijriyah mendatang. Kebutuhan hewan kurban setiap tahunnya rata-rata 2.000 ekor, sementara saat ini para peternak penggemukan sapi di Kota Minyak hanya punya stok 1.100 ekor.

“Dari daerah penghasil juga ada larangan untuk mengirimkan sapi ke daerah lain,” kata Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Balikpapan Heria Prisni diberitakan Antara, Kamis (19/5/2022).

Baca Juga: Persiapan Haji, Pemprov Kaltim Lantik Petugas Embarkasi Balikpapan

1. Larangan mendatangkan hewan kurban

Balikpapan Kekurangan Pasokan Sapi Kurban untuk Idul Adha 1443 HPemeriksaan hewan ternak. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Kekurangan ini disebabkan terutama larangan mendatangkan hewan kurban dari daerah lain karena penyakit mulut dan kuku, untuk mencegah penyakit tersebut menyebar di Balikpapan dan sekitarnya.

Tidak ada pasokan dari Aceh hingga Jawa Timur, juga Sulawesi. Pasokan sapi dari Balikpapan sendiri biasa datang dari Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, juga Sulawesi Selatan.

Karena itu ia berharap penyakit mulut dan kuku ini bisa segera diatasi sehingga pasokan bisa kembali lancar.

2. Pemeriksaan semua hewan ternak

Balikpapan Kekurangan Pasokan Sapi Kurban untuk Idul Adha 1443 HIlustrasi aktivitas penjualan hewan kurban sebelum pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Di Balikpapan sendiri, Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan sudah memeriksa semua sapi yang ada. Petugas mengambil sampel darah dan air liur untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium. Sementara itu, secara visual atau penampakan, sapi di Balikpapan cukup sehat.

Bila tidak ada wabah penyakit mulut dan kuku, pasar hewan kurban di Balikpapan biasanya mulai ramai setidaknya sebulan sebelum hari raya Idul Adha.

Para pedagang memanfaatkan sejumlah lahan kosong yang tersebar di Kota Minyak untuk membuat kandang sementara bagi sapi dan kambing dagangannya. Sebagian dari pedagang tersebut datang jauh dari Sulawesi Selatan atau Sulawesi Tengah. Sebagian dari hewan-hewan tersebut berasal dari peternakannya sendiri.

Baca Juga: SLBN Balikpapan Terima Penghargaan dari Kementerian PPPA

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya