Belasan Warga Balai Harapan Jadi Tersangka Pembakaran Masjid Ahmadiyah

Polda Kalbar memburu aktor utama penyerangan

Balikpapan, IDN Times - Belasan warga Desa Balai Harapan di Sintang Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi tersangka perusakkan dan pembakaran di Masjid Ahmadiyah. Jumlah tersangka masih memungkinkan untuk bertambah mengingat polisi masih memeriksa saksi-saksi lainnya yang diduga turut serta dalam aksi penyerangan ini. 

"Sementara ini jumlah tersangka sebanyak 16 orang dari warga setempat. Jumlah tersangka memungkinkan untuk terus bertambah," kata Kabid Humas Polda Kalbar Komisaris Besar Pol Donny Charles Go saat dihubungi, Selasa (7/9/2021). 

1. Polisi menangkap para pelaku tanpa perlawanan

Belasan Warga Balai Harapan Jadi Tersangka Pembakaran Masjid AhmadiyahMasjid Ahmadiyah di Sintang Kalimantan Barat jadi korban amuk massa. Foto istimewa

Donny mengatakan, polisi langsung melakukan aksi penangkapan para tersangka setelah melakukan penyidikan sekaligus pengumpulan alat bukti kasusnya, Minggu (5/9/2021). Para tersangka ditangkap di rumahnya masing-masing di Dusun Balai Harapan Balai Gana.

"Turut disita barang bukti seperti batu, linggis dan lain-lain. Pelaku ada yang kami jemput dan ada pula yang datang sendiri (ke Polda Kalbar)," tegasnya. 

Setelah ada aksi tegas dari kepolisian, beberapa tersangka lainnya suka rela menyerahkan diri ke Polda Kalbar. 

Mayoritas di antara mereka adalah warga Dusun Balai Harapan Balai Gana sedangkan beberapa adalah warga Kota Sintang berjarak 1 kilometer dari tempat kejadian perkara. Para tersangka seluruhnya sudah dilakukan penahanan. 

Baca Juga: Masjid Ahmadiyah di Sintang Dirusak Massa, Kasusnya Diusut Polisi

2. Polda Kalbar sedang mencari aktor utama perusakkan

Belasan Warga Balai Harapan Jadi Tersangka Pembakaran Masjid AhmadiyahPerusakkan Masjid Ahmadiyah di Sintang oleh sekelompok massa yang mengatasnamakan Aliansi Umat Islam (Istimewa)

Selama proses penyidikan kasus ini, Donny menyatakan, polisi sedang fokus dalam penetapan aktor utama yang memprovokasi warga untuk melakukan perusakkan Masjid Ahmadiyah. Penyidik memeriksa seluruh tersangka berikut saksi-saksi yang dianggap mengetahui secara langsung peristiwa perusakkan tersebut. 

Polisi dalam waktu dekat nanti akan mengumumkan pelaku utama atau provokator kasus perusakkan ini. Sementara ini, penyidik masih melengkapi kasusnya dengan keterangan para saksi dan alat bukti. 

"Sudah ada yang diindikasikan sebagai pelaku utama kasus ini, belum bisa diungkap. Nanti akan kami sampaikan," ungkap Donny. 

3. Polisi masih menempatkan personel di lokasi kejadian

Belasan Warga Balai Harapan Jadi Tersangka Pembakaran Masjid AhmadiyahPerusakkan Masjid Ahmadiyah di Sintang oleh sekelompok massa yang mengatasnamakan Aliansi Umat Islam (Istimewa)

Saat proses penyidikan masih berlangsung, Polda Kalbar pun masih menempatkan 300 personel gabungan dari  Polres, Kodim, dan Pemkab Sintang di lokasi kejadian. Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat dipastikan berangsur-angsur pulih. 

"Kondisi sudah kondusif," tegasnya.

Keberadaan personel gabungan sebagai antisipasi kemungkinan aksi susulan massa  mengatasnamakan Aliansi Umat Islam tersebut.

Kesiagaan polisi sebenarnya sudah dilakukan sejak pertengahan bulan Agustus lalu. Saat itu sudah mulai muncul aksi demo massa menentang keberadaan kelompok Ahmadiyah di Desa Balai Harapan. 

Lebih lanjut, Donny meminta pihak terkait yakni Pemkab Sintang, Kementerian Agama, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mampu mendinginkan masalah agar peristiwa ini tak terulang. Polisi sendiri terbatas dalam proses penegakkan hukum terjadinya pelanggaran pidana kasus perusakkan dan penyerangan kelompok Ahmadiyah. 

4. Peristiwa penyerangan Masjid Ahmadiyah di Sintang

Belasan Warga Balai Harapan Jadi Tersangka Pembakaran Masjid AhmadiyahPerusakkan Masjid Ahmadiyah di Sintang oleh sekelompok massa yang mengatasnamakan Aliansi Umat Islam (Istimewa)

Terjadi aksi anarki perusakkan Masjid Ahmadiyah di Dusun Balai Harapan Balai Gana Kabupaten Sintang, Jumat (3/9/2021).  Kepolisian bereaksi cepat dengan mengusut tuntas tempat ibadah dan pembakaran gudang Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Sintang ini. 

Puluhan massa dengan beringas beramai-ramai merusak serta membakar area sekitar masjid Ahmadiyah. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini tetapi kerusakan diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Selama bulan Agustus lalu, kelompok massa mengatasnamakan Aliansi Umat Islam Sintang mendesak pemerintah daerah membubarkan Jemaat Ahmadiyah ini. Pemerintah daerah pun menutup sementara aktivitas masjid milik jemaat.  

Baca Juga: Lolos Hukuman Mati, Malaysia Deportasi Dua WNI ke Kalbar

Topik:

  • Sri Wibisono
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya