Fakta Balikpapan yang Dibawa-bawa Cak Imin dalam Debat Cawapres

Wali Kota Balikpapan membantah pernyataan Cak Imin

Balikpapan, IDN Times - Pernyataan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar dalam debat dihelat Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Jumat 22 Desember 2023 lalu masih menuai kontroversi. Dalam pernyataannya, cawapres berpasangan dengan Anies Baswedan ini mengaku kasihan dengan tiga kota di Kalimantan, yakni Balikpapan, Pontianak, dan Banjarmasin. 

Tiga kota ini, kata Cak Imin dianggapnya kurang mendapatkan perhatian dan terjadi ketimpangan di tengah pembangunan IKN di Kalimantan Timur (Kaltim). Termasuk pula menyoroti layanan publik masyarakat Balikpapan yang disebutkannya kesulitan listrik, air bersih, dan infrastruktur jalan

Pernyataan tersebut dicetuskan dalam debat cawapres KPU mengusung tema ekonomi kerakyatan dan digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan sukses.

Berikut ini fakta sebenarnya terjadi di Kota Balikpapan. 

1. Pasokan air bersih di Balikpapan

Fakta Balikpapan yang Dibawa-bawa Cak Imin dalam Debat CawapresIlustrasi bendungan sebagai salah satu infrastruktur. (Dok. Kemenkeu)

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud tegas membantah pernyataan Muhaimin Iskandar tentang kotanya yang disebutkan mengalami krisis air, pasokan listrik, dan akses jalan rusak. 

Sementara terkait akses air bersih, kebutuhan air untuk Balikpapan dipasok dari dua waduk yaitu Waduk Manggar dengan suplai normal 1.100 liter per detiknya, dan Bendungan Teritib dengan produksi normal 200 liter per detik.

PDAM Balikpapan sudah mampu memenuhi sekitar 114 ribu sambungan pelanggan dari keseluruhan 700 ribu jiwa masyarakat setempat. Balikpapan juga menyiapkan Embung Aji Raden untuk pemenuhan air bersih masyarakat Kota Balikpapan. Embung itu direncanakan memiliki produksi normal 150 liter per detik dan akan terintegrasi dengan Bendungan Teritib. Balikpapan nantinya juga memperoleh tambahan pasokan air dari Bendungan Sepaku Semoi hingga 500 liter per detik.

Masyarakat Balikpapan memang hanya mengandalkan pasokan air dari sumber bendungan penampungan air hujan. Namun kondisi kebutuhan air bersih sudah jauh berbeda dibandingkan 20 tahun masa sebelumnya. 

Baca Juga: Kaltim Dukung Peringatan Hari Penyiaran Nasional di Balikpapan

2. Pasokan listrik di Balikpapan dan sekitarnya

Fakta Balikpapan yang Dibawa-bawa Cak Imin dalam Debat CawapresPasokan listrik untuk jaringan di wilayah Kalimantan Timur dan Utara. Foto PLN Kaltimra

Demikian pun soal pasokan listrik di Balikpapan sudah jauh mencukupi dibandingkan tahun 2000-an. Pada masa itu, persoalan byar pet listrik per pekan lazim terjadi untuk seluruh kota/kabupaten di Kalimantan. 

Dalam catatan IDN Times, situasinya terus berubah mulai tahun 2005 di mana PT PLN Kalimantan Timur Utara (Kaltimra) terus berbenah membangun interkoneksi jaringan listrik Sistem Khatulistiwa.  Jaringan ini menjadi peleburan Sistem Mahakam (Kalimantan Timur dan Utara), Sistem Barito (Kalimantan Selatan dan Tengah). 

Gangguan listrik di Balikpapan lebih banyak disebabkan faktor alam saat cuaca buruk terjadi. Meskipun kondisi tersebut sangat jarang terjadi dan mampu ditangani oleh PLN dalam kurun waktu 1 hingga 2 jam. 

Pasokan listrik di Kota Balikpapan terkoneksi dengan Unit Induk Pembangkit Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT), yang merupakan jaringan listrik interkoneksi tiga provinsi yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

UIP KLT memiliki daya total 2.369 megawatt, sedangkan untuk beban penggunaan mencapai 1.545 megawatt. Rahmad mengatakan Kota Balikpapan masih memiliki kelebihan daya hingga 800 megawatt.

3. Pembangunan infrastruktur Jalan Tol Balikpapan-Samarinda

Fakta Balikpapan yang Dibawa-bawa Cak Imin dalam Debat CawapresPresiden Joko Widodo di Pintu Gerbang Jalan Tol di Manggar Balikpapan. Foto istimewa

Pemerintah sudah meresmikan penggunaan akses Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) sepanjang 97.99 kilometer pada 25 Agustus 2021 silam. Pembangunan jalan guna memperlancar arus transportasi darat masyarakat dua kota utama di Kaltim, yakni di Balikpapan dan Samarinda.  

Jalan Tol Balikpapan-Samarinda menjadi jalan tol pertama resmi dioperasikan di Pulau Kalimantan. Jalan tol ini mampu memangkas waktu tempuh transportasi darat menghubungkan Balikpapan- Samarinda dari biasanya membutuhkan waktu 3 jam menjadi hanya setengahnya, hanya 1,5 jam. 

Jalan lama dua kota ini pun cukup berbahaya dengan jalur berkelok dan sempit. Padahal jalurnya relatif ramai oleh pengguna kendaraan bermotor roda empat dan roda dua. 

4. Krisis air di Balikpapan di musim kemarau ini

Fakta Balikpapan yang Dibawa-bawa Cak Imin dalam Debat CawapresPeninjauan Waduk Teritip yang mengalami penurunan debit air, Minggu (1/10/2023). (IDN Times/Fatmawati)

Bulan kemarau ini, krisis air di Balikpapan puncaknya terjadi pada bulan Oktober 2023 ini. PDAM Balikpapan menerapkan kebijakan penggiliran distribusi air bagi sebagian masyarakat di Balikpapan disebabkan pengeringan Waduk Teritip dan Waduk Manggar. 

Saat itu, waduk penampungan air baku warga Balikpapan ini diasumsikan hanya tersisa untuk tiga pekan ke depan jika tidak ada turun hujan di Kota Beriman.

Hal ini disampaikan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) dalam peninjauan Waduk Teritip pada Minggu 1 Oktober 2023. 

"Informasi BWS, jika digunakan 200 atau 100 persen, debit air yang ada hanya cukup tiga minggu saja," terang Rahmad. 

Ia berharap, hal ini dapat dimengerti masyarakat Balikpapan. Bahwa sementara ini air yang ada sangat terbatas. Maka ia mengajak masyarakat menggunakan air seperlunya saja.  "Jika tiga pekan ini tidak turun hujan, maka kemungkinan air ini hanya bisa bertahan sampai 24 Oktober. Maka kami harap dalam waktu dekat hujan turun," ujarnya saat itu.

5. Penggiliran distribusi air sejak bulan Oktober hingga Desember

Fakta Balikpapan yang Dibawa-bawa Cak Imin dalam Debat CawapresWaduk Teritip yang berlokasi di Balikpapan Timur. (IDN Times/Fatmawati)

Sementara itu, Kepala BWS Selatan Mohammad Saleh turut meninjau waduk mengatakan, normalnya debit ketinggian air mencapai 21,50 meter, di mana saat itu penurunannya mencapai 19,82 meter. Hal ini terjadi pascamusim kemarau di Balikpapan.

"Mungkin penurunan debit air ini terjadi mulai Mei atau Juni. Dan memang semua waduk mengalami penurunan debit air, termasuk Waduk Manggar," katanya. Keadaan serupa terjadi di kedua waduk utama Kota Balikpapan, di mana penurunan ini terjadi hingga tersisa 45 persen kapasitasnya. 

Direktur Operasional Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) Anang Fadliansyah menambahkan, tindakan selanjutnya yang dapat diambil menyesuaikan rekomendasi BWS dengan penerapan penggiliran distribusi air ke masyarakat. 

"Jadi yang tadinya 200 liter per detik, turun jadi 150 liter per detik. Itu sudah kami lakukan sejak tanggal 27 September kemarin," ungkapnya saat itu. 

Penyesuaian ini dilakukan demi menghemat air baku yang ada. Walaupun tetap ia berharap hujan bisa turun sepekan ke depan. 

6. Wali Kota Balikpapan meminta Cak Imin mempelajari kondisi terbaru di Balikpapan

Fakta Balikpapan yang Dibawa-bawa Cak Imin dalam Debat CawapresCawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin seusai menghadiri kampanye dialogis bersama ratusan mahasiswa di GOR Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah. (IDN Times/Amir Faisol)

Seperti terbaru ini dilaporkan Antara, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud membantah pernyataan Muhaimin Iskandar atau sering disapa Cak Imin tentang Kota Balikpapan sulit listrik dan akses air bersih, serta jalan rusak dalam debat calon wakil presiden. 

Ia menegaskan, data Cak Imin adalah salah soal Balikpapan. Ia pun mengimbau agar cawapres ini mempelajari dahulu situasi Balikpapan yang terbaru sebagai penunjang Ibu Kota Negara (IKN).

Baca Juga: Wali Kota Balikpapan Bantah Pernyataan Cak Imin dalam Debat Cawapres

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya