Inspeksi Pasar Dilakukan saat Harga Sembako Tak Rasional di Samarinda

Memantau harga-harga sembako jelang puasa Ramadan

Samarinda, IDN Times - Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Kota Samarinda Marnabas menyatakan pihaknya akan terjun melakukan inspeksi mendadak ke pasar-pasar jika ada indikasi harga bahan pokok sudah tidak rasional atau terlampau mahal.

“Untuk saat ini bahan pokok masih cenderung stabil, kalau pun masih ada kenaikan itu masih pada batas wajar, namun jika suatu saat ditemukan harga bahan pokok yang terlampau mahal. Sehingga harga eceran tertinggi melampaui batas rasional, maka kami yang akan terjun langsung melakukan sidak ke pasar guna pemulihan harga normal,” kata Marnabas di Samarinda, Selasa (28/2/2023).

1. Pemda memantau harga pangan dan kebutuhan pokok

Inspeksi Pasar Dilakukan saat Harga Sembako Tak Rasional di SamarindaIlustrasi pembagian sembako. ANTARA FOTO/Arnas Padda

Ia menjelaskan bahwa pihaknya selalu memantau harga-harga pangan dan kebutuhan pokok di pasar-pasar Samarinda secara real time setiap hari, per pukul 10.00 Wita, guna memastikan harga barang sesuai dengan mekanisme pasar secara normal.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk mengantisipasi kesediaan minyak goreng yang sempat disinggung melebihi harga eceran tertinggi, maka pihaknya akan mengkoordinasikan ke para distributor dan juga mitra Perumdam Varia Niaga untuk menyediakan minyak goreng curah dalam menciptakan sebaran harga yang stabil di pasar-pasar Samarinda.

“Untuk daging ayam dan sapi masih tampak stabil, dengan harga naik turunnya masih wajar, namun untuk ikan layang mulai naik di angka Rp25 ribu, dengan begitu akan dilakukan upaya-upaya agar nantinya bisa diturunkan di bawah harga Rp20 ribu per kilogram,” kata Marnabas.

Baca Juga: Pelaku Penganiayaan yang Tewaskan Santri Diamankan Polisi di Samarinda

2. Harga cabai masih dianggap normal

Inspeksi Pasar Dilakukan saat Harga Sembako Tak Rasional di Samarindasayuran yang ternyata buah (vecteezy.com/johnstocker23441)

Dikemukakannya, untuk harga cabai merah masih di kisaran Rp45 ribu sampai Rp55 ribu, masih dinilai sesuai dengan mekanisme pasar normal, biasanya mendekati bulan puasa dan lebaran, harga cabai bisa meroket di angka Rp100 ribu hingga Rp120 ribu per kilogram.

“Ini yang kita jaga, jangan sampai harga cabai melonjak naik saat bulan puasa dan menjelang lebaran, tapi pihak kami sudah mewaspadai dengan melakukan pembinaan kepada kelompok petani cabai lokal yang digandeng langsung oleh Perumdam Varia Niaga,” terang Marnabas.

Ia menuturkan, saat ini bahan pokok lebih banyak dipasok dari Sulawesi dan Surabaya, dan hanya sebagian dari hasil pertanian lokal. Bahan pokok yang didominasi dari pasokan luar seperti beras, gula, minyak goreng, bawang, dan lombok.

3. Pemenuhan kebutuhan sayur-mayur dan daging

Inspeksi Pasar Dilakukan saat Harga Sembako Tak Rasional di Samarindailustrasi sayuran di pasar (IDN Times/Sunariyah)

Kemudian, untuk sayur-mayur dan daging sudah bisa dipenuhi dari hasil lokal, sehingga ini yang perlu diperkuat ke depan, agar bahan pokok pangan bisa disokong oleh pertanian lokal.

“Setiap minggu kami bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Samarinda rutin melakukan rapat intensif terkait penanggulangan inflasi, berupaya melakukan penekanan inflasi agar senantiasa stabil, dan juga tak boleh menekan terlalu rendah karena berakibat deflasi, berbahaya bagi pedagang,” kata Marnabas.

Baca Juga: Buronan Terpidana Rudapaksa Anak Asal Samarinda Ditangkap di NTB

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya