Isran Noor Optimis Pokja Ketahanan Pangan Dorong Daya Saing Kaltim

Peningkatan ketersediaan pangan dan pertanian Kaltim

Samarinda, IDN Times - Pembentukan kelompok kerja (Pokja) Ahli Ketahanan Pangan di Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai upaya untuk mendorong peningkatan ketersediaan pangan, terutama penanganan pasca panen dan pemasaran hasil pertanian.

Gubernur Kaltim Isran Noor menegaskan selama pandemik COVID-19, kinerja positif pertanian tidak hanya peningkatan nilai dan volume ekspor.

"Tetapi kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat dan nasional," kata Gubernur Isran Noor saat Rakor Pokja Ahli Ketahanan Pangan Provinsi Kaltim 2022 dalam akun Instagram Pemprov Kaltim. 

1. Pokja sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan di Kaltim

Karenanya, keberadaan Pokja Ahli Ketahanan Pangan Provinsi Kaltim sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan di Benua Etam. Gubernur yang juga Ketua Tim Pengarah Pokja Ahli Ketahanan Pangan Provinsi Kaltim, meminta pokja mengoptimalkan kinerja, terutama melakukan langkah-langkah koordinasi perumusan kebijakan ketahanan pangan di bidang penyediaan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, dan anekaragaman. 

Juga pencegahan dan penanggulangan masalah pangan dan gizi, serta berkoordinasi dan bersinergi lintas sektor, seluruh stakeholder dan masyarakat guna terwujudnya ketahanan pangan.

2. Pengembangan jaringan dan sistem koordinasi antar instansi

Baca Juga: Sidang Korupsi Bupati PPU akan Digelar di PN Tipikor Samarinda

Isran Noor Optimis Pokja Ketahanan Pangan Dorong Daya Saing KaltimGubernur Kaltim Isran Noor (IDN Times/Yuda Almerio)

Tidak kalah pentingnya, mengembangkan jaringan dan sistem koordinasi antar instansi pemerintah, dunia usaha dan lembaga masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan manajemen pembangunan ketahanan pangan daerah.

"Sekaligus merumuskan langkah operasional seperti program aksi kebijakan ketahanan pangan di daerah," ungkap orang nomor satu Benua Etam ini.

Dia pun meminta berbagai bentuk kinerja dapat dimaksimalkan melalui upaya bersama membenahi pertanian dari hulu ke hilir.

3. Permasalahan pertanian yang sangat kompleks

Isran Noor Optimis Pokja Ketahanan Pangan Dorong Daya Saing KaltimIlustrasi pertanian (Dok. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)

Pertanian itu sangat strategis, menurut dia, permasalahannya juga sangat kompleks dan tidak sebatas produksi, tetapi tahapan pasca panen.

Pemerintah selama ini tidak hanya menekankan pada upaya peningkatan produksi, melainkan upaya peningkatan nilai tambah, daya saing, hilirisasi, pemasaran dan ekspor produk pertanian.

"Diharapkan memberikan multiplier effect untuk sektor pembangunan lainnya," harap mantan Bupati Kutai Timur ini. 

Baca Juga: Polda Kaltim Ringkus Remaja yang Jadi Kurir Sabu di Samarinda

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya