Kajian Pemetaan Food Estate Pendukung IKN Nusantara

Identifikasi dan pemetaan potensi lahan di Kutai Barat

Samarinda, IDN Times - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) melakukan Kajian Pemetaan Food Estate Pendukung Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kajian pemetaan food estate dipimpin langsung Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balitbangda Kaltim Fitriansyah, beranggotakan gabungan peneliti dari Balitbangda Kaltim (Puput WB dan Bramantyo AN) dan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Samarinda (Donny Dhonanto dan Mustakim).

“Penggalian dan proses verifikasi data dan informasi diperlukan untuk proses analisis bagi para peneliti nantinya. Dengan harapan hasil penelitian ini bisa memberikan rekomendasi yang optimal bagi para pengambil kebijakan dan stakeholders lainnya guna pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat Kaltim dan warga IKN,” kata Fitriansyah dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Kamis (19/5/2022). 

Baca Juga: Sebaran Bergejala Hepatitis Akut Ditemukan di Kaltim 

1. Identifikasi dan pemetaan potensi lahan

Fitriansyah mengatakan, gabungan peneliti telah melakukan identifikasi dan pemetaan potensi lahan dan sumber daya lainnya di daerah Rapak Oros, Kecamatan Linggang Bigung dan Jambuk Makmur, Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat (18-19 Mei). Kegiatan Kajian Balitbangda Provinsi Kaltim ini merupakan salah satu tahapan dalam kajian food estate mendukung pembangunan IKN di Benua Etam.

Selain di kawasan Kutai Barat, lanjut dia, kajian juga mengidentifikasi dan memetakan potensi lahan food estate di beberapa kawasan lainnya, seperti Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara (lokasi utama pembangunan IKN), Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Berau.

2. Potensi luasan sawah berada di Kutai Barat

Kajian Pemetaan Food Estate Pendukung IKN NusantaraIlustrasi sawah. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Temuan sementara di Kabupaten Kutai Barat, jelas dia, luasan lahan sawah eksisting berdasarkan data primer, pengukuran terestrial dan analisis citra satelit menggunakan ArcGis diketahui di wilayah Rapak Oros terdapat luas sawah eksisting sebesar 150 hektare dari potensi yang ada sekitar 1.000 hektare.

Selain itu, luasan lahan sawah eksisting di Kecamatan Bongan sekitar 682 hektare. Adapun luasan lahan sawah potensial di Kabupaten Kutai Barat diperkirakan sekitar 3.200 hektare.

“Kabupaten Kutai Barat memiliki potensi untuk pengembangan padi sawah ke depannya,” pungkas Fitri. 

Baca Juga: Penetapan Harga Eceran Tertinggi Gas LPG Tabung 3 Kg di Kaltim

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya